Semarang, IDN Times - Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Jawa Tengah menyatakan pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di bawah kendali Badan Gizi Nasional (BGN) telah mengabaikan tenaga gizi yang berkompeten. Pasalnya, selama ini ditemukan variasi menu MBG bagi siswa sekolah yang tidak memenuhi standar gizi.
"Yang jelas kerja kerja SPPG ini perlu butuh banyak evaluasi. Karena setiap SPPG telah mengabaikan keahlian dari tenaga gizi yang berkompeten. Mustinya pemerintah menentukan distribusi tenaga gizi yang keanggotaan resmi dari Persagi. Sehingga kami bisa jadi konsultan. Kalau sistem yang ada sekarang ya disinyalir kerja SPPG tidak sesuai SOP (standar operasional prosedur)," kata Wakil Ketua Persagi Jawa Tengah, Florentinus Nurtitus saat berbincang dengan IDN Times, Selasa (30/9/2025).