Grebeg Mulud Keraton Kasunanan Surakarta. (IDN Times/Larasati Rey)
Banyak warga dari berbagai kota yang rela datang untuk berebut gunungan. Salah satunya Yanto (54) warga Klaten yang mengaku setiap tahun menyempatkan waktu untuk datang ke Keraton Solo untuk mengikuti acara Grebeg Mulud. Ia percaya apa yang didapat dalam gunungan tersebut menjadi berkah untuknya.
“Dapat wortel. Rencana mau dibungkus kain lalu dipasang di pintu," jelasnya.
Sama halanya dengan Sukirah (41), wanita paruh baya tersebut rela berdesakan dengan warga lain untuk mengalap berkah gunungan Grebeg Maulud. Warga asal Bekonang, Sukoharjo tersebut berhasil mendapatkan cabai dari gunungan yang diarak abdi dalem Keraton Solo. Hasil berebut gunungan akan dia tanam di rumahnya. Ia meyakini cabai itu akan tumbuh banyak dan subur.
"Tadi dapat cabai. Ini suatu keberkahan. Mau saya tanam cabai ini di rumah biar jadi banyak,"pungkasnya.
Meski sudah berganti zaman, namun masyarakat yang ikut dalam tradisi Grebeg Mulud tak pernah surut. Mereka dengan setia menjaga budaya yang ditinggalkan oleh para leluhurnya tersebut.