Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
idntimes.com
Sapi kurban yang diberi nama Kedoya, sumbangan Presiden Prabowo Subianto untuk warga di Purbalingga, Jumat (6/6/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Intinya sih...

  • Daging kurban sapi "Kedoya" dibagikan ke warga kurang mampu di Masjid Al Furqon, Dusun Bandingan, Desa Pengadegan.

  • Sapi kurban Presiden Prabowo berbobot 1,6 ton, mencerminkan dukungan nyata untuk daerah Purbalingga dan seluruh lapisan masyarakat.

  • Peternak lokal Rustam bangga dengan sapi pilihannya oleh Presiden, menunjukkan potensi peternakan desa sebagai tumpuan nasional.

Purbalingga, IDN Times – Masyarakat Desa Pengadegan, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga, merasakan momen spesial pada Idul Adha 1446 Hijriah, Jumat (6/6/2025). Seekor sapi kurban seberat 1,6 ton yang diberi nama “Kedoya”, milik Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, menjadi persembahan kurban khusus bagi warga kurang mampu di wilayah tersebut.

Sapi berjenis peranakan Limousin berusia 5,5 tahun itu dibeli dari keluarga Rustam, seorang peternak lokal asal Desa Karangreja, Kecamatan Karangreja, seharga Rp95 juta. Sapi tersebut lahir dan dibesarkan di Purbalingga sebuah kebanggaan tersendiri bagi warga dan peternak lokal.

Setelah dinyatakan sehat dan layak potong oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Purbalingga, sapi diserahkan secara resmi dari Rustam kepada Bupati Purbalingga Fahmi Muhamad Hanif, untuk kemudian dibawa ke Rumah Potong Hewan (RPH).

1. Pertama kali dapat sapi kurban dari Presiden

Serah terima sumbangan sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto kepada takmir masjid Al Furqon, Jumat (6/6/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Daging sapi “Kedoya” kemudian dibawa ke Masjid Al Furqon, Dusun Bandingan, RT 6 RW 9, Desa Pengadegan, untuk didistribusikan kepada warga kurang mampu. Momen ini menjadi simbol nyata dari kepedulian sosial Presiden Prabowo terhadap masyarakat akar rumput.

“Alhamdulillah, ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat kami, daging dari sapi Presiden sampai ke meja warga desa. Kami berterima kasih dan mendoakan agar beliau selalu diberi kesehatan,” ujar Kyai Slamet, takmir Masjid Al Furqon.

Salah satu warga penerima manfaat, Bu Marni (54), mengaku terharu. “Baru kali ini dapat daging kurban dari Presiden, semoga keberkahan ini bisa dirasakan banyak orang,”ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

2. Sapi terberat diantara yag lain

Sapi Kedoya ini merupakan yang terberat diantara semua sapi kurban dari Presiden, Jumat (6/6/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Sapi kurban Presiden Prabowo untuk Purbalingga menjadi salah satu yang terberat dari seluruh distribusi nasional. Dengan bobot mencapai 1,6 ton, sapi ini berada di atas rata-rata bobot sapi kurban umumnya yang berkisar antara 800–1.300 kg.

Presiden Prabowo sendiri diketahui menyebar 985 ekor sapi kurban ke seluruh Indonesia dalam rangka Idul Adha 1446 H. Setiap provinsi dan kabupaten/kota mendapatkan minimal satu ekor, namun ada juga 55 kabupaten/kota mendapat dua ekor karena pertimbangan tertentu.

Distribusi ini mencerminkan komitmen Presiden dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga pelosok, termasuk di daerah yang tidak terlalu tersorot secara nasional seperti Purbalingga.

3. Kebahagiaan bagi peternak lokal

Rustam, peternak asal Karangreja, Purbalingga yang membesarkan sapi Kedoya, Jumat (6/6/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Bagi Rustam, peternak asal Karangreja yang membesarkan Kedoya, kurban ini menjadi momen bersejarah. Ia berharap ini menjadi semangat baru bagi peternak lokal agar lebih giat lagi mengembangkan peternakan mandiri. Pemerintah daerah juga diharapkan terus memberi pendampingan teknis dan pembinaan bagi peternak-peternak kecil di Purbalingga.

“Bangga sekali, sapi dari kandang kecil saya bisa jadi pilihan Bapak Presiden. Ini menunjukkan peternak desa pun bisa menghasilkan hewan berkualitas nasional,” ungkap Rustam.

Idul Adha tahun ini bukan hanya soal penyembelihan, tetapi juga soal makna. Dengan kurban dari Presiden, yang berasal dari hasil budidaya warga lokal, tercermin sinergi antara pusat dan daerah, antara pemimpin nasional dan masyarakat desa.

"Langkah Presiden Prabowo juga menunjukkan perhatian terhadap kedaulatan pangan berbasis rakyat, di mana potensi peternakan desa bisa menjadi tumpuan nasional,"pungkasnya.

Editorial Team