Ilustrasi penampungan kotoran hewan ternak sebagai bahan baku biogas. (Dok. Istimewa)
Program biogas tidak hanya membantu kebutuhan gas bagi masyarakat terhindar dari kelangkaan tabung gas elpiji. Program ini juga sebagai solusi nyata atas permasalahan limbah hewan ternak milik warga yang selama ini menjadi masalah pencemaran lingkungan di Desa Mundu.
Pasalnya, sebelum adanya program biogas masyarakat banyak yang kebingungan untuk membuang limbah kotoran ternak mereka. Tidak jarang limbah tersebut menumpuk karena sebelumnya hanya dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
Namun, semenjak adanya program biogas masyarakat seakan mendapatkan solusi plus rezeki sekaligus. Hal ini karena, secara nilai ekonomi limbah kotoran hewan ternak tersebut meningkat.
“Ya digunakan untuk pupuk saja. Cuma kadang kan juga mengganggu lingkungan, bau juga terus mengalir kemana-mana, jadi mengganggu sekali. Setelah ada biogas ini semua sudah banyak yang menyadari harus bisa dimanfaatkan dengan baik” Jelas Teguh.
Selain sebagai pengganti gas elpiji untuk kebutuhan masak sehari-hari, biogas juga berguna untuk hal lain seperti energi alternatif pembangkit listrik. Masyarakat desa mundu sendiri saat ini sudah mulai melakukan uji coba dan pengembangan biogas sebagai energi alternatif. Meski demikian, uji coba ini masih memerlukan waktu untuk diterapkan secara regular seperti biogas untuk kompor.
dengan kita”, terang Teguh.
Warga Desa Mundu berharap inovasi ini bisa dicontoh oleh warga luar desa. “Yang bisa dilihat orang di sini untuk mempelajari mungkin beternak sapi, kedua juga biogas, perjalanan biogas seperti apa dan juga di sini masih banyak hasil bumi di sini yang bisa kita tampilkan, termasuk jelas yang menjadi unggulan kita ya susu segar.” pungkasnya.