Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pagar minimalis dari beton precast (instagram.com/mandiribetonprecast)

Semarang, IDN Times - Warga pesisir pantai selatan (Pansela) Jawa Tengah diminta untuk merancang bangunan rumahnya dengan memasang pondasi beton bertulang. Pasalnya, konsep bangunan yang terdiri dari beton bertulang memiliki ketahanan yang stabil terhadap guncangan gempa bumi. 

1. Beton bertulang tahan guncangan gempa bumi

Ilustrasi genteng rumah (Pinterest/Distributor Genteng Cor Beton Flat)

Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo mengungkapkan struktur bangunan yang dilapisi beton bertulang cenderung lebih kokoh dan tahan terhadap guncangan gempa bumi. 

"Dan untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari gempa megathrust, ada baiknya masyarakat membuat bangunan tahan gempa. Nah, karena struktur bangunan tahan gempa ini relatif mahal biayanya, maka pencegahannya bisa dimulai dari pembuatan beton bertulang sebagai pondasi bangunan rumah," ungkap Heri kepada IDN Times, Selasa (20/8/2024). 

2. Kekuatan atap bangunan juga perlu diperhatikan

Ilustrasi genteng rumah (Pinterest/Casa e Festa)

Lebih lanjut, Heri menyampaikan pembuatan rumah atau bangunan tahan gempa juga perlu dikerjakan lebih cermat. Karena selain membuat struktur bangunan yang lebih kuat, yang harus diperhatikan juga mengenai kekuatan struktur tanah dan lingkungan sekitar. 

Tak cuma itu, kekuatan atap bangunan juga perlu diperhatikan agar lebih kokoh dan tidak membahayakan penghuninya saat gempa terjadi di suatu wilayah. 

3. Warga tetap tenang

Gempa Megathrust (Pexels.com/Franklin Peña Gutierrez)

Soal banyaknya rumah-rumah warga yang sering dirancang dari batu bata ringan atau herbel maupun bata merah, pihaknya mengemukakan justru rawan ambruk bila hanya disusun bertumpuk tanpa dilapisi beton. 

"Kalau hanya disusun bertumpuk saja ada potensi ambrol ketika terjadi guncangan. Maka penting untuk memperhatikan struktur beton bertulang," terangnya. 

Kemudian yang perlu mendapat perhatian serius dari Pemda ialah pembuatan jalur evakuasi di area yang masuk zona rawan gempa bumi dan tsunami. "Tetapi kami meminta masyarakat tetap tenang, jangan panik karena kami tidak bisa memprediksi kapan waktunya gempa megathrust terjadi di pesisir selatan," terangnya. 

Editorial Team