Refleksi 3 tahun Gibran-Teguh. (IDN Times/Larasati Rey)
Usai pertanyaan dari Sungkar tersebut, Gibran pun menjawab. Dalam kesempatan tersebut, Gibran mengatakan bahwa Masjid Taman Sriwedari saat ini sudah 80 persen pembangunan, namun karena adanya masalah sehingga tidak bisa dilanjutkan.
“Masjidnya Pak itu 80 persen terbangun, tinggal sedikit lagi, tinggal finishing, itu yang mau bantu banyak tapi tanahnya bermasalah. Saya tidak mungkin mendatangkan CSR dan lain-lain, ini banyak CSR dari yang menjadi background (pembangunan Solo),” ucapnya.
Menurutnya di bawah kememimpinannya sudah melakukan upaya dalam penyesuaian dibidang hukum. Bahkan, Gibran mengatakan bahwa pembangunan Masjid Sriwedari sudah bisa dimulai dan panitia bisa berjalan lagi.
“Makanya saya dan Pak Teguh, berusaha agar tanah ini clean and clear secara hukum dibantu oleh Pak Kajari, dua Kajari dan yang baru luar biasa sekali ini sudah clear tinggal bagaimana panitia masjid diaktifkan kembali untuk menerima CSR, tinggal dikit lagi. Karena sekali lagi, pembangunan Masjid Sriwedari bukan bersumber dari APBD tapi CSR, ini Monggo kami saya dan Pak Teguh sudah menyelesaikan masalah hukumnya, nanti panitia masjid tinggal meneruskannya," jelasnya.