ilustrasi tambang tembaga (pexels.com/Tom Fisk)
Suryanto Permen, Pendamping Paguyuban Tali Jiwo mengakui meski Kepala DLHK Jateng Widi Hartanto menemui pihaknya sebagai pendamping korban proyek pabrik semen, akan tetapi yang bersangkutan berusaha membatasi sesi dialog. Pertemuan Paguyuban Tali Jiwo didampingi DPRD Wonogiri dan Kepala DLHK digelar pagi sampai siang ini di Ruang Kalpataru Gedung Balai Laboratorium Lingkungan Hidup.
"Hari ini DLHK menerima kami tapi aspek yang kita bahas sangat kurang. Kita sangat kecewa waktunya tidak cukup untuk menyampaikan kajian kami. DLHK terlihat sangat antisipatif dan seolah argumentasi kami dimentahkan. Tadi kita belum sampaikan masalah hukum sampai bedah Amdal juga tidak jadi disampaikan semua. Nyatanya mereka tidak menanggapi menyeluruh," cetusnya.
Paguyuban Tali Jiwo mencatat ada ribuan warga Pracimantoro yang terdampak proyek pabrik semen. Warga terdampak berasal dari sembilan dusun.
"Sikap penolakan semakin meluas. Karena di radius beberapa kilo ada enam dusun yang terkena efek proyeknya. Lalu yang dekat proyeknya ada tiga dusun. Di sana ada ribuan KK," ungkapnya.