Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Maltodextrin.jpeg
Ilustrasi Maltodextrin. (Dok/Istimewa)

Intinya sih...

  • Maltodekstrin adalah karbohidrat olahan dari sumber pati alami seperti jagung, kentang, gandum, atau tapioka. Aman digunakan dalam makanan dan memiliki berbagai fungsi teknologi pangan.

  • Maltodekstrin tidak meningkatkan kadar gula darah atau menyebabkan gangguan ginjal pada anak. Ada jenis maltodekstrin yang digunakan sebagai pengganti laktosa dalam susu dan berfungsi sebagai serat pangan.

  • Resistant maltodextrin adalah jenis maltodekstrin yang berperan sebagai serat pangan, meningkatkan jumlah bakteri baik di usus besar, menurunkan kadar gula dan kolesterol darah, serta membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan daya tahan tubuh anak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surakarta, IDN Times – Saat membaca label susu formula atau makanan kemasan, kamu mungkin sering menemukan kata “maltodekstrin.” Nama yang terdengar rumit ini sering bikin orang khawatir — apakah termasuk gula tambahan yang bisa berbahaya, atau justru punya manfaat untuk tubuh?

Ternyata, jawabannya tidak sesederhana itu. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Apa Sebenarnya Maltodekstrin Itu?

Wikipedia/Susu formula untuk bayi baru lahir

Maltodekstrin adalah karbohidrat olahan yang dibuat dari sumber pati alami seperti jagung, kentang, gandum, atau tapioka.

Proses pembuatannya disebut hidrolisis, di mana pati dipecah menjadi rantai pendek molekul gula. Hasil akhirnya berupa bubuk putih yang tidak manis, tapi sering dipakai untuk menambah tekstur lembut, menjaga stabilitas, dan membantu bahan mudah larut dalam makanan dan minuman.

Menurut U.S. Food and Drug Administration (FDA), maltodekstrin termasuk bahan yang aman digunakan dalam makanan (GRAS — Generally Recognized as Safe).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga mengatur penggunaannya melalui Peraturan BPOM No. 11 Tahun 2019, dan memasukkannya ke dalam daftar bahan tambahan pangan (BTP) yang multifungsi — mulai dari pengental, penguat rasa, filler (peningkat volume), hingga pengganti gula dan lemak.

“Maltodekstrin ditambahkan secara sengaja untuk tujuan teknologi pangan, misalnya memperbaiki tekstur, rasa, atau stabilitas produk,” jelas dr. Rosyanne Kushardina, S.Gz., M.Si., Doktor Ilmu Gizi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Selasa (11/11/2025).

2. Aman, Bukan “Gula Jahat” Seperti yang Ramai di Medsos.

ilustrasi susu formula (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Belakangan, media sosial sempat ramai membahas isu bahwa maltodekstrin bisa meningkatkan kadar gula darah atau menyebabkan gangguan ginjal pada anak. Namun, menurut dr. Rosyanne, hal itu tidak benar dan menyesatkan.

“Susu yang mengandung maltodekstrin tidak berarti memiliki kandungan gula yang lebih tinggi. Ini bisa dicek langsung pada label kemasan,” tegasnya.

Maltodekstrin sendiri punya tingkat kemanisan yang sangat rendah, diukur dengan dextrose equivalent (DE).

  • DE 10: digunakan untuk produk instan seperti saus dan makanan diet.

  • DE 15: untuk minuman isotonik.

  • DE 19: sering digunakan pada produk susu atau dessert.

Bahkan, maltodekstrin juga sering digunakan sebagai pengganti laktosa dalam susu, terutama untuk anak-anak yang mengalami intoleransi laktosa.

Selain itu, bahan ini juga ditemukan di berbagai produk gurih seperti kaldu ayam, saus, hingga makanan ringan.

3. Ada Jenis Maltodekstrin yang Justru Berfungsi Sebagai Serat.

Jokowi resmi melarang produsen dan distributor susu formula memberikan diskon harga produk susu bayi CNN Nesw NN news

Menariknya, tidak semua maltodekstrin sama. Ada jenis yang disebut resistant maltodextrin, yang tidak cepat dicerna tubuh dan justru berperan seperti serat pangan (dietary fiber).

Jenis ini difermentasi di usus besar menjadi short chain fatty acid (SCFA), yang berfungsi menjaga kesehatan mikrobiota usus dan menstabilkan kadar gula darah.

Penelitian oleh Kishimoto et al. (2006) dan Okuma & Matsuda (2002) menunjukkan bahwa resistant maltodextrin:

  • Meningkatkan jumlah bakteri baik seperti Bifidobacterium dan Lactobacillus.

  • Menurunkan kadar gula dan kolesterol darah.

  • Aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan gangguan pencernaan.

Bahkan, beberapa susu pertumbuhan anak kini mencantumkan bahan “Resistant Maltodextrin (Serat Pangan)” dalam labelnya.

Menurut Jurnal Gizi Klinik Indonesia (2020), serat ini membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan daya tahan tubuh anak.

Jadi, apakah maltodekstrin termasuk gula tambahan atau serat?

Jawabannya: tergantung jenisnya.

  • Maltodekstrin biasa → berfungsi sebagai sumber energi tambahan yang aman.

  • Resistant maltodextrin → berfungsi sebagai serat pangan yang baik untuk pencernaan.

Yang terpenting, baca label kemasan dan pahami fungsinya. Dengan takaran yang tepat, maltodekstrin tidak berbahaya dan justru bisa membantu mendukung kesehatan tubuh.

Editorial Team