Pada tahun 2007, ketika bertugas di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), suatu kali saya ditugaskan mengantar dokumen pencairan dana ke bank. Dokumen itu menjadi dasar bagi bank untuk mentransfer dana ke rekening penerima. Saat itu, dokumen masih ditandatangani secara manual, dan proses pencairan berjalan dengan prosedur yang cukup panjang.
Ketika saya kembali berdinas di KPPN, yaitu pada tahun 2015, pemerintah memperkenalkan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), bagian dari Integrated Financial Management Information System (IFMIS). SPAN mengubah segalanya. Tidak ada lagi dokumen fisik yang perlu ditandatangani, semua proses dilakukan secara elektronik. KPPN tak perlu lagi mengirim dokumen pencairan ke bank, karena semuanya sudah otomatis dan terintegrasi oleh sistem. Proses pencairan dana menjadi lebih cepat, transparan, dan akuntabel.
Sebagai pelengkap SPAN, pemerintah juga mengembangkan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI). Sistem ini memudahkan satuan kerja kementerian/lembaga dalam mengajukan pencairan dana, serta dilengkapi modul-modul untuk perencanaan anggaran dan pelaporan. Kini, Indonesia memiliki sistem pengelolaan keuangan negara yang diakui dunia. Beberapa negara bahkan melakukan studi banding ke Indonesia untuk mempelajari keberhasilan implementasi IFMIS ini.
Pemerintah pusat tidak hanya berhenti pada implementasi IFMIS, tetapi terus berinovasi untuk meningkatkan kinerja anggaran dan kualitas belanja. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menerapkan penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada setiap satker yang mengelola APBN. Penilaian ini merupakan alat monitoring dan evaluasi serta berfungsi sebagai raport satker yang mencakup beberapa indikator penting dan terbagi dalam tiga aspek, yakni perencanaan, pelaksanaan dan hasil pelaksanaan anggaran. Selain itu, pemerintah juga menerapkan sistem pembayaran nontunai (cashless) melalui implementasi Cash Management System (CMS) dan Kartu Kredit Pemerintah (KKP), serta mendorong satker untuk melakukan belanja melalui Digipay untuk keperluan kantor.
Di saat sistem pengelolaan anggaran negara (APBN) terus berkembang pesat, lalu bagaimana dengan pengelolaan anggaran daerah (APBD)?