Pemilihan hero yang digunakan dalam turnamen tentunya tidak asal pilih, ya. Para pro player harus memilih hero yang tepat untuk mengisi masing-masing lane.
Selain memilih hero, mereka juga harus melakukan ‘ban’ kepada hero-hero yang sekiranya akan menyulitkan untuk hero yang akan mereka pakai.
Nah, di bawah ini ada tujuh hero mage yang sering sekali muncul di turnamen-turnamen Mobile Legends. Apa saja ya kelebihannya? Yuk, kita bahas sama-sama.
Valentina menjadi langganan ban hampir pada setiap match yang ada di turnamen Mobile Legends. Hero yang satu ini memiliki skill ultimate yang sangat menyeramkan. Skill yang bernama I Am You ini mampu meniru skill ultimate yang ada pada hero lawan.
Sebagai contoh kamu sedang menggunakan Valentina dan lawan memakai hero Johnson. Ketika kamu mencuri skill ultimate Johnson maka kamu akan bisa berubah menjadi mobil.
Menggunakan Valentina mengharuskan penggunanya untuk memahami skill ultimate dari semua hero terutama hero yang ada dalam tim lawan.
Ketepatan pemilihan skill ultimate lawan yang akan dicuri dan timing penggunaan yang tepat sasaran akan menjadikan hero ini sangat berbahaya.
Meskipun skill ultimate Yve menerima pengurangan jumlah area yang semula 7x7 menjadi 5x5, hal ini sama sekali tidak menurunkan popularitasnya sebagai hero mid laner.
Tidak hanya menerima pengurangan, skill lain dari Yve mendapat peningkatan seperti pada skill duanya yang memberikan slow effect sebesar 50 persen hingga 70 persen.
Saat menggunakan skill ultimate-nya, Yve tidak dapat diganggu dengan skill crowd control. Hal ini membuat Yve dapat melancarkan serangan tanpa adanya gangguan.
Sempat merajai mid lane pada masanya, Xavier mulai turun popularitasnya saat skill yang dimilikinya mendapat pengurangan. Namun, belakangan ini namanya kembali muncul ke permukaan karena sering digunakan saat turnamen.
Hero mage dengan area serangan terjauh saat ini dipegang oleh Xavier. Skill ultimate Xavier yang bernama Dawning Light ini mampu mengeluarkan seberkas cahaya yang dapat menembus hingga ke ujung map.
Skill inilah yang wajib diwaspadai saat berlawanan dengan Xavier. Dengan pengamatan map yang kritis, Xavier akan dengan mudah memberikan damage kepada hero-hero backline seperti mage dan marksman.
Faramis adah hero mid laner yang juga bisa menempati posisi sebagai roamer. Skill ultimate-nya yang bernama Cult Altar akan memberikan nyawa tambahan kepada semua anggota tim yang berada dalam jangkauan area skill ini.
Dengan adanya Faramis, team fight akan bertahan lebih lama. Tim kamu akan memiliki peluang lebih tinggi untuk mendominasi pertarungan dengan adanya skill ultimate dari Faramis.
Karena area dari skill ultimate Faramis mendapat pengurangan, maka anggota timnya harus dalam posisi yang berdekatan agar bisa mendapatkan nyawa tambahan.
Apabila Faramis digunakan oleh tim lawan, kamu bisa menggunakan hero-hero dengan skill area juga. Carmilla, Badang, Tigreal, atau Atlas akan dengan mudah menjangkau targetnya apabila dalam posisi yang berdekatan.
Pharsa adalah salah satu hero mage yang mobilitasnya tinggi. Ia dapat mengubah dirinya menjadi seekor burung dan terbang melintasi dinding-dinding dengan leluasa.
Dengan skill ini, pharsa bisa memberikan back-up dengan cepat kepada hero-hero yang berada di lane lain.
Selain mobilitasnya yang tinggi, Pharsa juga memiliki damage yang sangat menyakitkan. Skill ultimate-nya yang bernama Feathered Air Strike ini memiliki jangkauan area yang luas.
Pharsa akan melancarkan empat serangan dari udara yang akan dengan mudah menjangkau hero-hero dengan durabilitas randah yang ada dalam barisan belakang saat terjadinya team fight.
Kadita adalah hero mage spesialis pick-off atau menculik hero lawan. Dalam sekali combo, Kadita mampu mengeliminasi hero lawan selain tanker.
Hero ini sering di-ban pada turnamen karena dianggap sangat menyusahkan dan sangat mengancam keberadaan marksman ataupun mage.
Tidak hanya mengisi posisi mid laner, Kadita juga bisa berperan sebagai roamer. Kadita akan dengan mudah mengobrak-abrik pertahanan lawan dengan membawa spell petrify, ketepatan arah penggunaan skill, dan juga pemilihan target yang tepat. Hero dengan durabilitas rendah harus ekstra waspada saat ada Kadita dalam tim lawan.
Dari early game, Lylia sudah memiliki damage yang mumpuni. Ia mampu mengeliminasi minion dengan cepat dan bisa rotasi ke lane lain untuk membantu teman satu timnya. Skill-nya yang memberikan efek slow kepada musuh membuat Lylia menjadi hero menyebalkan bagi hero-hero yang tidak memiliki skill blink atau dash.
Lylia memiliki escape skill yang bernama Black Shoes. Lylia akan Kembali kepada sepatu hitam yang mengikuti langkahnya dan meregenerasi HP serta meningkatkan movement speed. Skill ini membuat Lylia sangat susah untuk dieliminasi.
Tujuh hero mage diatas memiliki tipe serangan yang berbeda-beda. Kamu harus menyesuaikan hero mage yang akan kamu pakai dengan gameplay yang akan kamu mainkan.
Kalau kamu adalah tipe pemain yang agresif, kamu bisa menggunakan Lylia atau Valentina.
Apabila kamu lebih cocok dengan hero yang memiliki jarak serangan yang jauh, kamu bisa menggunakan Xavier, Pharsa atau Yve. Kamu harus tetap mengingat bahwa hero mage memiliki durabilitas yang rendah. Positioning menjadi salah satu hal yang wajib kamu kuasai.