Semarang, IDN Times - AirGradient, perusahaan pelopor pemantauan kualitas udara meluncurkan peta CO2 global real-time pertama di Dunia. Peta tersebut memanfaatkan data crowdsourcing dari lebih dari 500 jaringan monitor kualitas udara open-source buatan AirGradient di berbagai negara.
"Peta CO2 AirGradient akan membantu kita memahami bagaimana emisi lokal, seperti dari lalu lintas jalanan, berkontribusi terhadap perubahan iklim,” ujar CEO & Pendiri AirGradient, Achim Haug.
Ia menambahkan, peta tersebut memungkinkan identifikasi dan pengukuran sumber emisi, sehingga kita dap pat melakukan mitigasi dan perbaikan yang terukur. Peta juga menawarkan informasi yang lebih jelas tentang tren polusi Global dan memungkinkan mitigasi yang lebih efektif dengan mengidentifikasi sumber emisi tertentu.
"Pembuat kebijakan dan warga dapat menggunakan informasi ini untuk mengembangkan strategi berbasis data untuk mengurangi jejak karbon secara lebih efisien," ujar Achim Haug.
Adanya peta tersebut, membuat publik atau masyarakat dapat memantau tingkat CO2 real-time di peta AirGradient. Dengan begitu, bisa berkontribusi dengan menggunakan monitor kualitas udara AirGradient Open Air Monitor.
Alat tersebut terjangkau, akurat, dan mudah digunakan.
“Dengan jaringan pemantauan yang lebih padat dan berbiaya rendah, kita dapat mengurangi emisi karbon dan memperlambat perubahan iklim,” ujar Haug.
Untuk diketahui, AirGradient adalah pionir monitor kualitas udara open-source yang akurat untuk di dalam dan luar ruangan.
Didorong oleh semangat untuk udara yang lebih bersih, AirGradient menyediakan monitor kualitas udara yang terjangkau dan mudah diakses oleh lebih dari 15 ribu pengguna di lebih dari 75 negara.
Untuk melihat peta secara langsung dan memantau tingkat CO2 real-time, publik dapat mengunjungi peta CO2 AirGradient di laman website AirGradient atau www.airgradient.com/map/ lalu pilih opsi CO2 dengan menggunakan tombol oranye di sudut kanan atas.