Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengadopsi Teknologi Bisa Untuk Mendorong Efisiensi dan Keberlanjutan

IMG-20250612-WA0086.jpg
Schneider Electric Invitation di Kota Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Schneider Electric sebagai layanan transformasi digital untuk pengelolaan energi dan otomasi menyebutkan sistem digitalisasi bisa menumbuhkan kolaborasi aksi nyata bagi sektor industri. 

Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan fondasi penting untuk memperkuat daya saing industri nasional sekaligus menekan emisi karbon. 

"Di kota seperti Semarang, yang telah menunjukkan pertumbuhan industri dan investasi yang signifikan, adopsi teknologi menjadi semakin relevan untuk mendorong efisiensi dan keberlanjutan. Melalui Innovation Day, kami ingin mendorong dialog, kolaborasi, dan aksi nyata agar transformasi digital dapat dijalankan secara inklusif dan berdampak di seluruh sektor industri,” ujar President Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Martin Setiawan dalam keterangan yang diterima IDN Times, Kamis (12/6/2025). 

1. Pelaku industri bisa menerapkan teknologi untuk kurangi emisi

Ilustrasi digitalisasi
Ilustrasi digitalisasi

Dalam sesi diskusi panel bertajuk mempercepat pertumbuhan industri berkelanjutan dengan digitalisasi membahas bagaimana pelaku industri dapat memanfaatkan teknologi untuk mendorong efisiensi, menurunkan emisi, dan memperkuat daya saing jangka panjang. 

Diskusi menyoroti pentingnya pendekatan bertahap dan terstruktur, termasuk transformasi SDM dan budaya organisasi, sebagai elemen penting dalam proses digitalisasi industri.

2. Dewan Nasional KEK: Digitalisasi dan otomasi adalah katalis utama

IMG-20250612-WA0079.jpg
Ruang pamer dalam acara Schneider Electric Invitation Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Bambang Wijanarko, Kepala Biro Pengendalian Kawasan Ekonomi Khusus Sekretariat Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus, menegaskan pengembangan kawasan ekonomi khusus hijau dan terintegrasi merupakan strategi penting dalam memperkuat daya saing industri nasional di tingkat global. 

"Digitalisasi dan otomasi adalah katalis utama untuk meningkatkan produktivitas serta memenuhi tuntutan standar lingkungan yang semakin ketat," sambungnya. 

3. Nilai investasi Jateng masih bertumbuh

IMG-20250612-WA0083.jpg
President Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Martin Setiawan bersama Sekda Jawa Tengah Sumarno dan mitra sektor industri. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sebagai ibu kota Jawa Tengah dengan konektivitas logistik yang kuat dan basis tenaga kerja yang kompetitif, Semarang menempati posisi penting dalam peta industri nasional. 

Dilihat per Januari-Oktober 2024, Jawa Tengah mencatat nilai ekspor hingga USD 9,23 juta, dengan industri pengolahan sebagai penyumbang utama.

Di sisi lain, realisasi investasi Jawa Tengah pada 2023 mencapai Rp77,02 triliun dan menyerap lebih dari 280 ribu tenaga kerja. 

Tingginya nilai ekspor dan perkembangan industri mendorong pertumbuhan ekonomi positif Jawa Tengah sebesar 4,96 persen di Triwulan I 2025, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional di Triwulan I 2025 sebesar 4,87 persen. 

4. Polytron perkuat daya saing dengan cara digital

Polytron G3+ (IDN Times/Fadhliansyah)
Polytron G3+ (IDN Times/Fadhliansyah)

Dalam memaksimalkan potensi ini, Polytron turut mengakselerasi pencapaian transformasi digitalnya melalui pabrik di Kudus yang telah ditetapkan sebagai National Lighthouse oleh Kementerian Perindustrian pada 2024. Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana perusahaan nasional dapat mengadopsi teknologi industri 4.0 untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan operasional dalam mendukung pertumbuhan industri elektronik nasional.

“Transformasi digital kami tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat daya saing dan keberlanjutan jangka panjang. Dengan integrasi teknologi seperti automasi operasional situs produksi dan sistem manajemen energi, kami mampu mengoptimalkan operasi tanpa mengorbankan efisiensi. Komitmen ini juga menjadi fondasi dalam upaya diversifikasi bisnis kami ke mobil listrik dan inisiatif ramah lingkungan lainnya," kata Ketut Wihardika, Production Director Polytron. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us