Mengenal Ramadan dari Berburu Jaburan di Masjid

Indahnya belajar agama saat masa anak-anak

Semarang, IDN Times - Setiap datang bulan Ramadan aku selalu teringat dengan masa kecilku saat menjalani ibadah di bulan suci ini. Aku mengenal ibadah bulan Ramadan ketika berusia sekitar 7 tahun.

1. Mengerti Ramadan saat pindah ke lingkungan baru

Mengenal Ramadan dari Berburu Jaburan di Masjidilustrasi mengaji bersama teman (instagram.com/okyarisandi)

Saat itu keluargaku baru pindah rumah ke lingkungan baru, setelah sebelumnya tinggal bersama kakek, nenek dan saudaraku yang memiliki keyakinan berbeda-beda. Ya, keluarga besarku memang keluarga ‘Bhineka Tunggal Ika’, tapi meskipun berbeda kami saling menghormati satu sama lain.

Namun, karena saat tinggal bersama mereka aku masih kecil, aku belum tahu tentang bulan Ramadan. Yang kupahami saat itu setiap Lebaran kami berkumpul dan merayakan bersama.

Kendati demikian, aku mulai mengerti tentang bulan Ramadan saat tinggal bersama keluarga intiku, yakni Papa, Mama dan dua adikku. Saat bulan Ramadan, banyak teman-teman seusiaku di lingkungan tempat tinggalku mengajakku untuk pergi ke masjid setiap sore jelang berbuka puasa.

2. Bersama teman pergi ke masjid

Mengenal Ramadan dari Berburu Jaburan di MasjidPara santri Ponpes Al Aziziyyah Putri Denanyar Jombang mengaji kitab kuning dua bahasa/Zainul Arifin

Pada waktu itu sekitar usia 7 tahun, orang tuaku memang belum memaksaku untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan. Namun, ketika aku izin untuk pergi ke masjid untuk mengaji mereka senang sekali. Mamaku menyiapkan tas kecil berisi buku Iqro untuk mengaji, kerudung, sajadah dan mukena untuk salat Maghrib hingga Tarawih di masjid.

Aku bersama teman-temanku saling menghampiri dan pergi bersama-sama ke masjid untuk mengaji di Taman Pendidikan Al Quran (TPQ). Tidak hanya mengaji, aku juga mempelajari banyak hal tentang agama Islam dengan guru mengajiku. Seperti cerita nabi-nabi, sejarah Islam, belajar salat dan lainnya. Sangat mengesankan!

Namun, indahnya bulan Ramadan bagi kami bocil-bocil angkatan 90-an saat itu adalah ketika mendapatkan jaburan atau makanan ringan untuk berbuka puasa. Menerima jaburan bagi kami anak-anak saat itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan berharga.

3. Berburu jaburan di bulan Ramadan

Mengenal Ramadan dari Berburu Jaburan di Masjidilustrasi umat Islam sedang salat berjamaah di masjid (unsplash.com/Rumman Amin)

Setiap hari kami mendapat makanan dan minuman untuk berbuka puasa dengan menu yang berbeda-beda. Bahkan, saat orang tuaku mendapat giliran memberikan jaburan ke masjid, aku selalu meminta untuk menyiapkan makanan sesuai seleraku dan teman-temanku, hahaha.

Jaburan atau sekarang disebut takjil menjadi penyemangat kami untuk pergi ke masjid saat bulan Ramadan. Selain itu, juga menjadi motivasi kami untuk berpuasa meskipun puasa hingga Dhuhur. Sebab, rasanya malu ketika sore datang ke masjid tapi hanya untuk meminta jaburan.

Hingga kini kenangan berburu jaburan saat bulan Ramadan tidak pernah aku lupakan. Bahkan, tiap kali melihat anak-anak berangkat mengaji ke masjid saat bulan Ramadan, aku selalu ingat tentang pengalamanku di masa lalu itu. Sungguh indah bulan Ramadan.

Baca Juga: Cerita Ramadan: Sebuah Perjalanan Kembali ke Masa Lalu

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya