Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Fakta Tentang Sistem Indra Kucing, Bisa Mendengar Frekuensi Tinggi

ilustrasi kucing mengendus bau makanan (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi kucing mengendus bau makanan (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Kucing memiliki penglihatan malam yang tajam
  • Penciuman kucing sangat sensitif dan dilengkapi dengan organ Jacobson
  • Telinga, kulit, kumis, dan lidah kucing memiliki kemampuan sensorik yang luar biasa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kucing adalah hewan yang sudah lama hidup berdampingan dengan manusia. Mereka bukan hanya menggemaskan, tapi juga menyimpan segudang keunikan yang sering kali bikin kita kagum. Salah satu keistimewaan mereka terletak pada sistem indra yang sangat tajam dan sensitif.

Banyak yang tidak menyadari bahwa kucing memiliki kemampuan indra yang jauh lebih unggul dari manusia. Mulai dari penglihatan malam yang tajam hingga penciuman yang luar biasa, semua itu membantu mereka bertahan hidup, baik di alam liar maupun di lingkungan rumah. Yuk, simak deretan fakta menarik tentang sistem indra kucing yang perlu kamu tahu!

1. Kucing dapat melihat dalam gelap jauh lebih baik dari manusia

ilustrasi kucing melihat di kegelapan (unsplash.com/Akin Cakiner)
ilustrasi kucing melihat di kegelapan (unsplash.com/Akin Cakiner)

Bukan sekadar mitos, kucing memang punya keistimewaan dalam hal melihat dalam gelap. Mata mereka dibekali sel batang dalam jumlah masif yang peka terhadap cahaya temaram, jauh lebih banyak dari manusia. Saat malam datang, justru kemampuan visual mereka bekerja paling optimal.

Lapisan reflektif di belakang retina, disebut tapetum lucidum, jadi rahasia utama di balik mata kucing yang tampak berkilau saat terkena cahaya. Lapisan ini memantulkan cahaya yang masuk agar bisa diproses dua kali, memberi efek “pengganda cahaya” yang alami. Berkat sistem ini, kucing tetap bisa melihat jelas saat manusia nyaris tidak melihat apa-apa.

Selain itu, pupil mereka berbentuk vertikal yang bisa menyempit dan melebar ekstrem tergantung intensitas cahaya. Kornea dan bukaan mata yang besar memungkinkan cahaya masuk lebih banyak saat kondisi gelap. Semua elemen ini membentuk sistem optik yang canggih dan sangat efisien, cocok untuk memburu di malam hari.
 

2. Penciuman kucing jauh lebih tajam dari yang kamu bayangkan

ilustrasi kucing mengendus bau makanan (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi kucing mengendus bau makanan (pexels.com/Pixabay)

Tidak sekedar imut, hidung kucing menyimpan sistem penciuman yang luar biasa tajam. Ada sekitar 200 juta reseptor aroma yang bekerja tanpa henti, mengenali bau-bau samar yang bahkan tak terdeteksi manusia. Dalam satu helaan napas, mereka bisa “membaca” suasana lingkungan dengan presisi.

Kucing juga dibekali organ Jacobson, alias vomeronasal, yang letaknya tersembunyi di langit-langit mulut. Organ ini memungkinkan mereka mencium zat kimia tak kasatmata seperti feromon, yang penting untuk mengenali teman, musuh, hingga pasangan. Ketika kucing membuka mulut seperti tersenyum aneh, itu tandanya mereka sedang “mendengarkan” bau lewat jalur istimewa ini.

Kemampuan mengendus ini bukan cuma soal makanan atau bau wangi-wangian. Bau jadi bahasa komunikasi mereka, penanda wilayah, dan alat navigasi sehari-hari. Tak heran jika kucing bisa tahu siapa yang baru datang, siapa yang pernah lewat, bahkan apa yang kamu makan tadi.

3. Telinga kucing bisa menangkap suara dengan frekuensi sangat tinggi

ilustrasi telinga kucing (pixabay.com/CESAR AUGUSTO RAMIREZ VALLEJO)
ilustrasi telinga kucing (pixabay.com/CESAR AUGUSTO RAMIREZ VALLEJO)

Telinga kucing mampu menyerap gelombang suara dalam rentang frekuensi yang sangat lebar, bahkan sampai wilayah ultrasonik. Mereka bisa mendengar hingga 85 kHz, jauh melampaui batas pendengaran manusia. Suara decitan tikus atau langkah kaki serangga pun bisa tertangkap jelas oleh mereka.

Uniknya, daun telinga kucing atau pinna bisa berputar hingga 180 derajat secara mandiri. Gerakan ini membuat mereka bisa mengunci arah suara tanpa perlu menggerakkan kepala. Dengan sistem akustik sekelas ini, kucing menjadi penyadap ulung di alam bebas maupun dalam rumah.

4. Indra peraba di seluruh tubuh membuat kucing sangat peka

ilustrasi kucing sedang waspada (pexels.com/洪駿璿)
ilustrasi kucing sedang waspada (pexels.com/洪駿璿)

Setiap jengkal tubuh kucing punya jaringan saraf yang padat dan responsif. Kulit mereka bisa menangkap getaran paling halus, bahkan dari sentuhan sepelan angin. Sensitivitas ini bikin kucing cepat tanggap terhadap gerakan sekecil apa pun di sekitarnya.

Bagian bantalan kaki mereka, atau paw pads, juga berperan penting dalam mengenali tekstur dan suhu permukaan. Lewat telapak ini, kucing bisa “membaca” tanah yang diinjak tanpa perlu melihat. Bahkan, mereka mampu merasakan getaran suara melalui tanah.

Tak kalah menarik, sistem sentuh ini juga memengaruhi refleks pelindung mereka. Saat kumis atau area sensitif lain tersentuh, tubuh kucing bisa otomatis bergerak menjauh. Ini yang membuat mereka lincah sekaligus selalu waspada dalam situasi apa pun.

5. Kumis kucing jadi alat bantu navigasi dan persepsi ruang

ilustrasi kumis kucing (pexels.com/Aleksandr Nadyojin)
ilustrasi kumis kucing (pexels.com/Aleksandr Nadyojin)

Kumis kucing bukan sekadar hiasan, tapi alat navigasi dengan presisi tinggi. Rambut halus ini terhubung langsung ke jaringan saraf dan otot yang sensitif terhadap getaran udara. Lewat kumisnya, kucing bisa “membaca” ruang sempit, bahkan dalam gelap total.

Lebih dari itu, kumis juga membantu kucing mengenali posisi tubuh dan kecepatan gerakan di sekitarnya. Mekanisme ini sangat penting karena penglihatan dekat mereka kurang tajam. Jadi, saat seekor kucing memburu atau melompat, kumisnya bekerja sebagai penentu arah dan jarak secara instan.

6. Lidah kucing adalah alat serbaguna untuk makan dan merawat diri

ilustrasi kucing sedang membersihkan tubuh (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi kucing sedang membersihkan tubuh (pexels.com/Pixabay)

Lidah kucing bukan cuma kasar, tapi juga serbaguna. Permukaannya dipenuhi papila berbentuk kait mikroskopis yang terbuat dari keratin keras. Struktur ini berfungsi seperti sisir alami yang ampuh membersihkan bulu sekaligus menyebarkan minyak tubuh agar tetap sehat.

Saat makan, lidah ini juga jadi alat bantu robek daging yang efisien. Kait-kait kecil di lidah membantu mencabik makanan, bahkan dari tulang yang tipis. Ini jadi kunci sukses kucing sebagai pemangsa sejati di alam liar.

Menariknya lagi, lidah kucing punya teknik unik saat minum air. Mereka melengkungkan ujung lidah ke belakang, menciptakan efek sendok mini yang bisa menyedot cairan dalam hitungan detik. Bahkan, proses ini bisa terjadi hingga empat kali dalam satu detik—benar-benar presisi yang luar biasa.

Sistem indra kucing benar-benar luar biasa dan jauh melampaui apa yang kita bayangkan. Mereka tidak hanya mengandalkan satu indra, tetapi seluruh tubuh mereka adalah alat sensorik yang saling melengkapi. Semakin kita mengenal mereka, semakin kita bisa memahami dan merawat mereka dengan lebih baik. Jadi, yuk, lebih peka terhadap kepekaan mereka!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us