Transit Merkurius, Fenomena Langka Tata Surya yang Tampak dari Bumi

Bakal terjadi lagi pada 2032

Semarang, IDN Times - Planet Merkurius tampak melitas di piringan Matahari, ketika diamati dari Bumi. Pergerakan Merkurius itu terjadi pada Senin (11/11) pukul 19.35 WIB sampai pukul 01:05 WIB.

Baca Juga: 5 Fakta Planet Merkurius, Planet Terdekat dari Matahari

1. Tertangkap satelit SDO

Transit Merkurius, Fenomena Langka Tata Surya yang Tampak dari Bumitwitter.com/marufins

Merkurius terlihat dari bidikan salah satu satelit pemantauan Matahari tercanggih saat ini. Yaitu satelit Solar Dynamics Observatory (SDO).

Merkurius tampak seperti bulatan kecil hitam, mengapung di latar depan Matahari. Fenomena tersebut disampaikan oleh Pengurus Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Muh Ma'rufin Sudibyo melalui akun media sosial pribadinya.

2. Kejadiannya mirip fenomena Gerhana Matahari

Transit Merkurius, Fenomena Langka Tata Surya yang Tampak dari Bumiallure.com

Kemunculan Merkurius tersebut disebut Ma'rufin sebagai fenomena yang mirip dengan Gerhana Matahari. Namun ukuran Merkurius jauh lebih kecil.

Kejadian itu disebutnya sebagai fenomena Transit Merkurius. Transit Merkurius merupakan fenomena yang lebih langka dibandingkan Gerhana Matahari.

Meskipun sebenarnya juga ada fenomena serupa pada planet Venus, yaitu Transit Venus.

3. Transit Merkurius selanjutnya akan terjadi pada 2032

Transit Merkurius, Fenomena Langka Tata Surya yang Tampak dari Bumiuniversetoday.com

Ma'rufin menjelaskan bahwa Transit Merkurius hanya terjadi 13 hingga 14 kali transit dalam satu abad. Selama abad ke-20 dan sampai tahun ini, kejadian itu baru terjadi 4 kali. Satu diantaranya bisa disaksikan dari Indonesia.

Transit Merkurius selanjutnya baru akan terjadi pada tahun 2032.

Selain langka, transit planet yang paling dekat dengan Matahari itu mengandung nilai ilmiah yang sangat tinggi. Pada masa silam, adanya fenomena Transit Merkurius memberikan kesempatan untuk mengukur jarak Bumi dengan Matahari, dengan tingkat ketelitian yang cukup akurat.

Caranya cukup dengan mengamati kapan transit dimulai dan kapan berakhir, dari dua lokasi yang berbeda. Satu di kawasan linyang tinggi dan satunya lagi di kawasan khatulistiwa. Dengan demikian, jarak Bumi-Matahari pada saat Transit Merkurius terjadi dapat diukur.

4. Banyak manfaat dari fenomena Transit Merkurius

Transit Merkurius, Fenomena Langka Tata Surya yang Tampak dari Bumiastronomie.de

Di masa kini, fenomena transit itu cukup bermanfaat karena untuk mengetahui lebih detail variasi dalam periode rotasi bumi.

"Ya, rotasi Bumi kita sejatinya tak tepat benar bernilai 23 jam 56 menit, kadang ada lebihnya dan kadang ada kurangnya dari waktu ke waktu," kata Ma'rufin dalam unggahannya.

Transit Merkurius juga bisa digunakan untuk menguak misteri atmosfer sangat tipis dari planet terkecil di tata surya itu. Ditambah bisa dimanfaatkan guna menguji coba kemampuan radar-radar astronomi modern, khususnya yang dimanfaatkan untuk memburu planet-planet di luar tata surya, melalui teknik serupa. Sebab saat transit terjadi, cahaya Matahari meredup.

Baca Juga: 8 Zona Waktu Planet di Tata Surya, Samakah dengan Bumi 24 Jam/Hari? 

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya