5 Fakta Kucing Marmer, Spesies Langka yang Terancam Punah

Bisa memakan spesies primata!

Kucing marmer (Pardofelis marmorata) adalah kucing liar hutan yang berukuran kecil, dan berasal dari genus Pardofelis. Di Indonesia, kucing marmer disebut sebagai kucing batu dan merupakan salah satu dari lima spesies kucing liar Sumatera. Spesies ini berasal dari Himalaya timur hingga Asia Tenggara, mereka mendiami hutan dengan ketinggian sekitar 8.200 kaki (2.500 m).

Kucing ini sulit untuk diamati dan dipelajari karena—salah satunya—mereka terancam oleh deforestasi liar yang terjadi di Asia. Pada penilaian tahun 2015, statusnya dinyatakan Hampir Terancam dalam Daftar Merah IUCN. Untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita pelajari fakta-faktanya berikut ini.

1. Karakteristik

5 Fakta Kucing Marmer, Spesies Langka yang Terancam Punahkucing marmer (youtube.com/National Geographic)

Kucing marmer memiliki ukuran yang mirip dengan kucing domestik, dan dikenal sebagai miniaturnya macan dahan. Bulunya tebal sekaligus lembut, dan memiliki variasi warna seperti abu-abu kecoklatan, kuning, hingga coklat kemerahan yang ditutupi bercak-bercak besar. Pun pada bagian kakinya juga terdapat bintik-bintik serta garis-garis hitam di kepala dan lehernya.

Seperti halnya macan dahan, kucing marmer memiliki gigi taring besar di bagian atas, serta ekornya besar dan panjang yang digunakan untuk penyeimbang. Diulas dari The National Parks, kucing marmer memiliki panjang dari kepala sampai badan berkisar antara 45—62 cm, dengan ekor 35—55 cm. Berat yang tercatat bervariasi antara 2 dan 5 kg.

2. Perilaku

5 Fakta Kucing Marmer, Spesies Langka yang Terancam Punahkucing marmer (youtube.com/Mongabay)

Perilaku kucing marmer sendiri masih kurang diketahui, kecuali jika diamati di dalam penangkaran. Namun, mereka diketahui bersifat diurnal atau aktif di siang hari dan berkeliaran sendirian. Meski demikian, mereka sering kali justru aktif di malam hari karena gangguan aktivitas manusia. Mereka adalah hewan teritorial, wilayah jelajahnya mencakup seluas 2,2 mil persegi. Kucing ini dicirikan sebagai kucing yang sangat aktif, mereka kerap memanjat dan melompat tinggi.

Selain itu, kaki depannya terdapat selaput yang fleksibel dengan bantalan tumit yang lebarnya dua kali lipat. Cakar mereka diketahui dapat ditarik dan berselubung ganda, sehingga memudahkan mereka dalam memanjat. Mereka juga merasa lebih nyaman di tanah. Para pengamat melihat sisi perilaku dan morfologinya, dan menunjukkan bahwa kucing marmer termasuk hewan semi-arboreal. Sama seperti kucing rumahan, kucing marmer juga kerap mendengkur. Dikarenakan kucing ini aktif di malam hari, mereka mengandalkan penglihatannya yang sangat bagus dalam kondisi cahaya yang redup.

Baca Juga: 5 Fakta Sitatunga, Penghuni Rawa yang Pandai Berenang 

3. Distribusi dan habitat

5 Fakta Kucing Marmer, Spesies Langka yang Terancam Punahkucing marmer (youtube.com/WILD Panthera)

Wilayah persebaran kucing marmer meliputi daerah tropis Indomalaya, membentang ke arah timur dari kaki pegunungan Himalaya dan selatan, India utara, Asia Tenggara, hingga di pulau Sumatera dan Kalimantan. Mereka terutama berhabitat di hutan tropis lembap dan hutan campuran gugur-hijau.

Lebih dari itu, mereka bahkan sering kali terlihat di hutan rawa gambut dan hutan bambu dengan ketinggian 2.000 meter. Meskipun memiliki cakar tajam dan bisa memanjat, namun kucing marmer lebih suka berjalan-jalan di atas tanah karena lebih mudah mencari mangsanya.

4. Makanan

5 Fakta Kucing Marmer, Spesies Langka yang Terancam Punahilustrasi kucing marmer (commons.wikimedia.org/Richard Lydekker)

Mangsa utama kucing marmer biasanya burung dan mamalia kecil arboreal. Mamalia yang mereka makan antara lain seperti tupai pohon, tikus pohon, kelelawar, bahkan hingga primata pun menjadi santapannya!

Mereka juga kerap terlihat memangsa burung yang seukuran burung pegar. Begitu pun juga kadal, katak, dan serangga menjadi santapan kucing marmer.

5. Ancaman

5 Fakta Kucing Marmer, Spesies Langka yang Terancam Punahkucing marmer (uralstk.ru)

Dijelaskan laman Animalia, ancaman utama terhadap kucing marmer diperkirakan karena kerusakan habitat hutan yang meluas dan cepat di Asia Tenggara, yang tidak hanya berdampak pada spesies ini, namun juga mangsanya. Dengan demikian, kucing marmer diklasifikasikan sebagai satwa yang Hampir Terancam dalam Daftar Merah IUCN.

Kucing marmer juga tampaknya sensitif dan tidak toleran dengan gangguan manusia. IUCN menyebutkan bahwa ukuran populasi kucing marmer secara global belum dapat dihitung, namun kemungkinan jumlahnya mencapai lebih dari 10.000 kucing dewasa.

Nah, bagaimana pendapatmu tentang fakta-fakta kucing marmer? Fakta yang tentu saja menyedihkan adalah populasinya yang hampir terancam punah. Dengan corak tubuh yang eksotis, dan perilakunya yang sama dengan kucing domestik membuat kucing ini sangat dilindungi. Semoga konservasi yang dilakukan oleh pihak terkait dapat teratasi, ya.

Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Siput Berjalan Lambat tapi Santai Gak Terburu-buru

Ali Akbar Muhamad Photo Community Writer Ali Akbar Muhamad

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya