Fenomena Halo Matahari, Warga Ramai Foto di Kompleks Makam Sunan Kudus

Antusias saksikan kejadian langka

Kudus, IDN Times - Warga di Kabupaten Kudus dihebohkan dengan fenomena halo matahari yang terjadi pada Selasa (1/10) di Kabupaten Kudus. 

Halo merupakan fenomena alam berupa lingkaran yang berada di matahari dan bulan. Warga pun berbondong-bondong untuk menyaksikan fenomena langka tersebut.

Hal ini seperti yang terlihat di kompleks makam Sunan Kudus, Selasa (1/10). Tampak warga berbondong-bondong untuk mengabadikan momen langka itu. Mereka berfoto dengan latar belakang menara Kudus.

Baca Juga: 9 Fenomena di Dalam Hutan yang Belum Terpecahkan Sampai Saat Ini

1. Fenomena Halo matahari jarang ditemui oleh warga

Fenomena Halo Matahari, Warga Ramai Foto di Kompleks Makam Sunan KudusIDN Times/Oetoro Aji

Widi satu diantara warga mengatakan, femomena Halo ini langka terjadi di Kudus.

Menurutnya ini pertama kali sepengetahuan dia fenomena tersebut terjadi pada siang hari. Ia pun antusias untuk mengabadikan momen tersebut.

“Baru pertama ini saya melihat fenomena ini. Ini dilihat dari kompleks menara Kudus tampak bagus,” ujarnya saat ditemui di depan Menara Kudus, Selasa (1/10).

Ia mengatakan, kabar fenomena itu, sudah mulai sejak pukul 10.00 WIB. Hanya, pada baru saat ini ia kemudian menyaksikan secara langsung di kompleks menara Kudus.

“Ini ambil foto untuk mengabadikan momen langka,” ujarnya.

2. Saksikan fenomena halo dari Kompleks Menara Kudus

Fenomena Halo Matahari, Warga Ramai Foto di Kompleks Makam Sunan KudusIDN Times/Oetoro Aji

Warga lainnya Jamaah mengatakan hal senada. Ia juga antusias untuk menyaksikan fenomena tersebut. Apalagi, kata dia fenomena lingkaran cahaya di matahari itu jarang ditemui.

“Ya ini ingin saksikan secara langsung fenomena halo di kompleks menara Sunan Kudus,” ujarnya.

3. Fenomena Halo adalah lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan

Fenomena Halo Matahari, Warga Ramai Foto di Kompleks Makam Sunan KudusIDN Times/Oetoro Aji

Halo atau yang disebut dengan nimbus, icebrow, atau gloriole adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan.

Fenomena ini juga bisa pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Ada berbagai macam halo, tetapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus (biasanya cirrostratus) yang dingin yang berada 5–10 km atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer.

Fenomena ini bergantung pada bentuk dan arah kristal es, cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar matahari menjadi terpecah kedalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pada pelangi.

Halo juga kadang-kadang dapat muncul di dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian. Kejadian ini dapat terjadi pada cuaca yang sangat dingin, ketika kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya.

Sebelum ilmu meteorologi dikembangkan, Fenomena atmosfer Halo digunakan sebagai sarana untuk prakiraan cuaca. Fenomena optis lain yang disebabkan oleh kristal es di angkasa adalah pelangi.

Baca Juga: Mengapa Fenomena Hari Tanpa Bayangan Terjadi Dua Kali di Indonesia?

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya