4 Alat Untuk Memperbaiki Arah Kiblat saat Super Blood Moon 26 Mei

Pantura dan Solo Raya wilayah paling sempurna amati gerhana

Semarang, IDN Times - Wilayah Jawa Tengah akan menjadi tempat yang terbaik untuk melihat fenomena gerhana bulan total alias Super Blood Moon yang jatuh pada 26 Mei 2021 nanti.

Pasalnya, gerhana bulan total akan menampakan bentuknya yang sempurna di sejumlah daerah terutama di pesisir Pantai Utara maupun eks-Karesidenan Surakarta.

Momen gerhana bulan total atau super blood moon juga bisa kalian manfaatkan untuk memperbaiki arah kiblat. Berikut empat alat yang bisa kalian gunakan untuk memperbaiki arah kiblat pada saat Gerhana Bulan Total pada 26 Mei 2021.  

1. Memperbaiki arah kiblat bisa pakai bandul, gagang besi, stik kayu maupun GPS

4 Alat Untuk Memperbaiki Arah Kiblat saat Super Blood Moon 26 MeiIlustrasi GPS. ndroidcentral.com

Setyoajie Prayogie, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara mengaku ada sejumlah benda yang bisa dipakai untuk mengkalibrasi arah kiblat. 

Menurut Aji, sapaan akrabnya, mengkalibrasi atau memperbaiki arah kiblat bisa memakai sebuah bandul yang digantungkan pada seutas tali yang disorot sinar matahari. Selain itu juga bisa meletakan stik atau gagang kayu dan gagang besi di tanah lapang serta menggunaka perangkat GPS.

"Kita imbau warga untuk mengkalibrasi arah kiblat tepat di jam 16.18 WIB sore. Syarat lainnya waktu jamnya juga harus disesuaikan dengan yang dipakai oleh BMKG supaya hasilnya akurat," kata Aji kepada IDN Times, Jumat (21/5/2021).

Baca Juga: 8 Peristiwa Langit Terbaik Mei 2021, Ada Gerhana Bulan!

2. Area Soloraya dan Pantura jadi tempat paling bagus melihat gerhana bulan total

4 Alat Untuk Memperbaiki Arah Kiblat saat Super Blood Moon 26 MeiANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Saat ini, dirinya bersama tim observatorium Stasiun Geofisika Banjarnegara sedang melakukan survei ke daerah-daerah untuk mencari lokasi pengamantan yang maksimal untuk melihat penampakan gerhana bulan total. 

Lokasi pengamatan tak melulu dilakukan di gedung-gedung bertingkat atau daratan pegunungan. Melainkan bisa mendatangi lapangan yang tidak terhalang benda apapun.

"Semua daerah di Jateng bisa lihat. Tapi kemungkinan lokasi yang bisa maksimal melihat gerhana bulan total ya di wilayah Pantura dan Soloraya. Yang penting tempat melihatnya di tanah lapang tanpa ada halangan," tandasnya.

Aji juga menyarankan supaya pengamatan gerhana bulan total bisa dikerjakan saat cuaca sedang cerah tanpa tertutup awan. Sebab, cuaca cerah bisa membuat gerhana bulan total dilihat secara sempurna dengan mata telanjang.

3. Begini fase penampakan gerhana bulan total. Puncaknya bisa dilihat jam 18.18.43 WIB

4 Alat Untuk Memperbaiki Arah Kiblat saat Super Blood Moon 26 MeiInfo grafis fase gerhana bulan total 26 Mei 2021. Dok BMKG

Sedangkan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono, disebutkan bahwa terdapat sejumlah fase penampakan gerhana bulan total pada 26 Mei 2021 yakni sebagai berikut:

1. Fase (P1) atau Awal Gerhana Bulan mulai pukul 15.46.12 WIB , 16.46.12 WITA , 17.46.12 WIT yang melintas memotong Papua bagian tengah, sehingga pengamat di provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya Gerhana Bulan Total.

2. Fase (U1) atau Gerhana Bulan Sebagian mulai pukul 16.44.38 WIB, 17.44.38 WITA, 18.44.38 3 WIT, melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga pengamat di wilayah Indonesia Timur, Pulau Sulawesi bagian Timur dan Nusa Tenggara Timur dapat menyaksikan kejadian ini.

3. Fase (U2) atau Gerhana Bulan Total mulai masuk pukul 18.09.21 WIB, 19.09.21 WITA, 20.09.21 WIT melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatera Barat, sehingga seluruh pengamat di Indonesia dapat mengamati awal fase totalitas ini, kecuali di sebagian Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

4. Fase Puncak Gerhana Bulan terjadi pukul 18.18.43 WIB , 19.18.43 WITA, 20.18.43 WIT, dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

5. Fase (U3) atau Gerhana Bulan Total berakhir pukul 18.28.05 WIB, 19.28.05 WITA, 20.28.05 WIT melintas membelah Sumatera Utara, sehingga pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatera Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena ini.

6. Fase (U4) atau Gerhana Bulan Sebagian berakhir pukul 19.52.48 WIB ,  20.52.48 WITA, 21.52.48 WIT dapat disaksikan seluruh Indonesia.

7. Fase (P4) Gerhana Bulan berakhir pukul 20.51.14 WIB, 21.51.14 WITA , 22.51.14 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Diungkapkan juga bahwa proses gerhana sejak fase awal hingga fase akhir akan berlangsung selama 5 jam 5 menit dan 2 detik. "Sedangkan proses gerhana totalnya, sejak awal fase total puncak total hingga akhir fase total akan berlangsung selama 18 menit 44 detik," kata Rahmat.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin, Waktu Melihat Gerhana di Semarang dan 12 Daerah di Jateng

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya