Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_9368.jpeg
Atlet Indonesia yang berlaga di World Para Elite 2025 di Nakhon Ratchasima, Thailand. (Dok/ Bidang Humas dan Media NPC Indonesia)

Intinya sih...

  • Indonesia raih 6 medali di ITTF World Para Elite 2025 Thailand, terdiri dari 1 emas, 1 perak, dan 4 perunggu.

  • Pelatih Andre Gunaya apresiasi capaian atlet para tenis meja Indonesia yang menunjukkan progres signifikan. Semua atlet punya peluang di Asian Para Games 2026.

  • Peraih medali perak Adios Astan nilai persaingan di kejuaraan dunia sangat ketat, namun bersyukur bisa menyumbangkan medali. Tim masih memiliki agenda try out di China.

Surakarta, IDN Times - Atlet Indonesia sukses mengamankan enam medali saat mengikuti kejuaraan dunia para tenis meja bertajuk ITTF World Para Elite 2025 di Nakhon Ratchasima, Thailand, 18-22 Juli 2025.

1. Rincian perolehan medali

Atlet Indonesia yang berlaga di World Para Elite 2025 di Nakhon Ratchasima, Thailand. (Dok/ Bidang Humas dan Media NPC Indonesia)

Enam medali itu terdiri atas satu medali emas, satu medali perak dan empat medali perunggu. Medali emas disumbangkan dari nomor ganda campuran kelas 20 melalui Komet Akbar yang berpasangan dengan atlet Rusia, Olga Gorshkaleva.

Lalu, medali perak diraih lewat pasangan ganda putra kelas 8, Adyos Astan/Yayang Gunaya. Raihan ini menjadi kejutan besar mengingat Adyos/Yayang menyingkirkan Kim Jung Gil/Kim Young Gun di babak semifinal. Wakil Korea Selatan tersebut merupakan peraih medali emas di Paralimpiade Paris 2024 lalu.

Sementara empat medali perunggu didapat dari nomor tunggal putra kelas 10 melalui Komet Akbar dan nomor tunggal putra kelas 8 melalui Banyu Tri Mulyo.

Serta nomor ganda putra kelas 18 lewat pasangan Komet/Banyu Tri dan nomor ganda putra kelas 22 melalui Muhammad Alfigo Dwi Putra yang berpasangan dengan atlet Korea Selatan, Kim Bogyeom.

2. Raih juara di cabor tenis meja

Atlet Indonesia yang berlaga di World Para Elite 2025 di Nakhon Ratchasima, Thailand. (Dok/ Bidang Humas dan Media NPC Indonesia)

Pelatih Para Tenis Meja Indonesia, Andre Gunaya, mengapresiasi capaian atletnya dalam agenda try out pertama tahun ini. Hasil ini memperlihatkan progres signifikan dibandingkan dengan capaian tahun lalu.

"Keberhasilan Adios/Yayang mengalahkan peraih medali emas Paralimpiade Paris menjadi progres yang diluar dugaan. Komet/Banyu juga bisa masuk ke semifinal, serta tunggal putri kelas 5, Leli Marlina berhasil mengalahkan atlet nomor delapan dunia, Kang Oejeong," kata Ande Gunaya, Kamis (24/7/2025).

Progres ini menjadi modal menatap persaingan menuju Asian Para Games 2026. Andre menilai semua atlet para tenis meja Indonesia memiliki peluang berlaga di Nagoya.

"Semuanya punya kans, terutama dari pasangan double MD8 dan MD18, karena persaingannya merata. Kita juga sering juara di single event," jelas Andre Gunaya.

3. Persiapan untuk Olimpiade

Atlet Indonesia yang berlaga di World Para Elite 2025 di Nakhon Ratchasima, Thailand. (Dok/ Bidang Humas dan Media NPC Indonesia)

Sementara itu, peraih medali perak, Adios Astan, menilai persaingan dalam kejuaraan dunia di Nakhon Ratchasima sangat ketat. Ada banyak atlet para tenis meja berkualitas yang ikut serta dalam kejuaraan ini.

"Kita juga cukup kaget karena ada beberapa atlet yang dahulu secara kualitas masih di bawah kita, tetapi sekarang sudah bisa bersaing di level yang lebih tinggi. Ada dari Brasil dan Rusia yang bagus-bagus," ucap Adios Astan.

Adios Astan pun bersyukur bisa menyumbangkan medali perak dalam kejuaraan di Thailand ini. Namun, ia mengakui capaian di nomor tunggal belum sesuai harapan.

"Kalau bicara target, saya harus katakan di single belum mencapai target yang kita mau. Tetapi kalau di double, kita sudah melewati target karena di semifinal bisa mengalahkan finalis Paralimpiade Paris," ungkap Adios Astan.

Tim para tenis meja Indonesia masih memiliki agenda try out di tahun ini. Komet Akbar dkk. dijadwalkan mengikuti kejuaraan para tenis meja Asia di Beijing, China, pada tanggal 14-18 Oktober 2025.

Editorial Team