Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semarang, IDN Times - Asian School Badminton Championship (ASBC) 2024 secara resmi dibuka pada Senin (26/8/2024) di Hotel Patra, Semarang. Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Dwijayanto Sarosa Putera.
1. Menjadi batu loncatan pebulutangkis muda
Turnamen bulutangkis antar-pelajar Asia itu diikuti oleh sekitar 120 atlet muda dari tujuh negara, termasuk Indonesia, dengan peserta berusia di bawah 18 tahun.
Dwijayanto menekankan pentingnya ajang tersebut sebagai sarana untuk mengasah keterampilan serta membangun persahabatan di antara pelajar di Asia. Ia berharap ASBC 2024 dapat menjadi batu loncatan bagi para atlet muda untuk terus meningkatkan prestasi mereka di dunia bulutangkis.
"Alhamdulillah, malam ini kita baru saja membuka ASBC 2024 yang diikuti oleh 120 atlet muda dari 7 negara. Kami berharap ajang ini dapat memotivasi para pelajar untuk terus mengasah kemampuan mereka," katanya.
Baca Juga: 5 Protagonis Terbaik di Anime Olahraga yang Akan Menginspirasi Kamu!
2. Pentingnya pembinaan yang berjenjang
Dwijayanto ikut menggarisbawahi pentingnya pembinaan olahraga yang berjenjang dan berkelanjutan. Menurutnya, kesuksesan di tingkat dunia tidak bisa diraih secara instan, tetapi melalui proses panjang yang melibatkan latihan dan kompetisi yang konsisten.
"Pembinaan olahraga harus dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan. Kami berharap para peserta ASBC ini kelak bisa menjadi atlet dunia yang membawa pulang medali emas untuk Indonesia," tambahnya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Untuk diketahui, ASBC 2024 diikuti oleh peserta dari tujuh negara Asia, yaitu Brunei Darussalam, Hong Kong (China), Malaysia, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Indonesia sebagai tuan rumah. Indonesia sendiri mengirimkan 16 atlet, yang terdiri dari 8 atlet putra dan 8 atlet putri. Secara keseluruhan terdapat 120 atlet yang ikut berkompetisi di ajang ASBC 2024.
3. Standar kesehatan yang ketat
Sementara itu, Ketua Panitia ASBC 2024, Luhur Dewantoro, menegaskan bahwa pelaksanaan turnamen tersebut menerapkan standar kesehatan yang ketat sesuai kebijakan Kemenpora. Luhur menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat serta melibatkan dua dokter spesialis dari Kemenpora untuk memastikan keamanan kesehatan seluruh peserta.
"Kami sangat berhati-hati dalam menerapkan standar kesehatan di setiap tahapan acara, melibatkan Dinas Kesehatan setempat dan dua dokter spesialis dari Kemenpora," jelas Luhur.