Rumini, Babak Belur Cetak Rekor Saptalomba di SEA Games, Setia di Jalur Atletik

Atlet dulu cuma modal semangat buat raih medali

Semarang, IDN Times - Nasib mantan atlet di Indonesia kerap tergambar tak seindah saat berjaya di masa muda. Namun, itu tak berlaku bagi mantan atlet perempuan dari Kota Semarang, Rumini. 

1. Rumini berkarir sebagai dosen Unnes

Rumini, Babak Belur Cetak Rekor Saptalomba di SEA Games, Setia di Jalur AtletikMantan atlet Rumini asal Semarang bersama pengurus KONI Jateng. (dok. pribadi)

Mantan atlet dari cabang olahraga atletik ini tetap setia pada bidang olahraga tersebut hingga sekarang. Perempuan berusia 52 tahun itu kini berkarir sebagai pengajar di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Ia pun tetap konsisten menggeluti bidang olahraga atletik hingga kini. Salah satu pengabdiannya dengan menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jawa Tengah.

Tanpa kerja keras dan perjuangan di masa muda dulu, ibu dua anak ini tak mungkin berada di titik sekarang. Rumini selalu ingat apa yang dulu ia perjuangkan untuk mengharumkan nama bangsa.

Apalagi setiap penyelenggaraan ajang olahraga SEA Games seperti tahun 2022 ini. Ajang tersebut selalu membawa ingatan Rumini pada kenangan masa lalu.

Perempuan asal Pati, Jawa Tengah itu menceritakan, ia selalu senang setiap kali mendapat kesempatan mengikuti kompetisi di ajang olahraga, apalagi sampai menang meraih medali.

Baca Juga: Kisah Hartini Darmono, Dari Bandeng Presto hingga Berdayakan Kaum Perempuan

2. Pencetak rekor Sapta Lomba di SEA Games

Rumini, Babak Belur Cetak Rekor Saptalomba di SEA Games, Setia di Jalur AtletikMantan atlet Rumini asal Semarang pernah mencetak rekor Sapta Lomba di SEA Games 1993--1997. (dok. pribadi)

‘’Dulu terpilih dan dapat seragam buat ikut ajang olahraga saja senengnya nggak karuan. Modalnya cuma semangat dan motivasinya pulang bawa medali,’’ ungkapnya saat dihubungi, Jumat (20/5/2022).

Penghargaan pertama yang Rumini raih adalah menjuarai kompetisi lompat jauh di tingkat Kabupaten Pati saat duduk di bangku SMP. Kemudian, di cabang olahraga yang sama ia pernah ikut SEA Games tahun 1987 di Jakarta. Hanya saja pada ajang olahraga tingkat Asia Tenggara itu ia belum meraih juara.

‘’Baru setelah itu pada tahun 1989 saya memecahkan rekor nasional untuk ajang SEA Games pada cabor Sapta Lomba. Pada lomba ini saya harus menguasai beberapa nomor seperti, lompat tinggi, lompat jauh, tolak peluru, lempar lembing, lari 800 meter, lari gawang 100 meter, dan lari 200 meter,’’ tutur Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Keolahragaan dan Rekreasi Unnes itu.

Kemudian, dari tahun ke tahun prestasi Rumini terus menanjak. Pada SEA Games tahun 1993 di Singapura dan 1995 di Thailand ia berhasil meraih medali emas untuk nomor Sapta Lomba. Selain itu, juga mencetak rekor Sapta Lomba pada SEA Games sepanjang tahun 1993–1997 dan berlanjut di tahun 1998–2016.

3. Pernah dapat hadiah rumah dari Bob Hasan

Rumini, Babak Belur Cetak Rekor Saptalomba di SEA Games, Setia di Jalur AtletikPelompat jauh putra Jawa Barat Rulli Al Kahfi melakukan lompatan pada final lompat jauh klasifikasi T11 Peparnas Papua, di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (6/11/2021). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nym.

‘’Motivasi saya pada setiap pertandingan adalah saya harus berhasil. Sebab, saya sudah latihan, meninggalkan waktu saya untuk bermain dan sekolah. Maka, saya menargetkan diri saya harus berhasil dan dapat medali. Apalagi setiap tahun saya berada di pelatnas, sehingga jangan sampai dicoret atau dikembalikan ke tempat asal,’’ jelas Kabid Pembinaan Prestasi KONI Jateng itu.

Dalam meraih prestasi itu ada pengalaman yang tidak bisa terlupakan. Rumini pernah jatuh hingga babak belur saat mengikuti Sapta Lomba di PON 1991.

‘’Sebenarnya saya bisa nomor satu tapi pada saat lari gawang 100 meter, saat hendak melewati dua gawang terakhir saya jatuh. Kondisinya sampai babak bunyak dan kulit mengelupas. Namun, di tengah kesakitan itu saya masih bisa meraih juara 2,’’ ujar Rumini.

Kemudian, satu lagi yang tak terlupakan adalah ketika prestasinya diapresiasi. Pada saat memecahkan rekor SEA Games tahun 1993 di Singapura, Rumini mendapat rumah. Hadiah itu merupakan apresiasi dari Ketua PB PASI, Bob Hasan.

4. Minta pemerintah perhatian pada mantan atlet

Rumini, Babak Belur Cetak Rekor Saptalomba di SEA Games, Setia di Jalur AtletikIlustrasi medali PON Papua (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

‘’Penghargaan itu sangat luar biasa karena apresiasi atlet zaman dulu dengan sekarang beda. Sekarang pemerintah atau pihak lain sangat mudah memberikan bonus atau apresiasi kepada atlet yang berprestasi. Kalau dulu tidak begitu,’’ kata pelatih olahraga atletik itu.

Melalui prestasi-prestasi yang telah diraih dan kompetensi yang Rumini miliki, ia juga mendapat jalan untuk berkarir sebagai dosen Unnes. Kendati demikian, masih banyak mantan atlet yang tidak seberuntung dan bernasib baik seperti Rumini.

‘’Alhamdulillah, saya kerja di Unnes tapi teman-teman saya banyak yang tidak kerja selepas tidak jadi atlet. Hal itu harus mendapat perhatian bagi pemerintah. Sebab, bagaimanapun mereka pernah berjasa untuk negeri ini,’’ tandasnya.

Baca Juga: PON XX Papua 2021, Jateng Peroleh 18 Emas Jateng, Target Masih Jauh 

Topik:

  • Bandot Arywono
  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya