Kalah Lawan Rans Simba, Satya Wacana Salatiga Gagal Tutup Musim IBL 2025 dengan Kemenangan
Intinya sih...
Pada kuarter pertama, Satya Wacana unggul, namun akhirnya kalah 63-83 di kuarter terakhir.
Satya Wacana mencatatkan empat kali menang dan 22 kekalahan sepanjang musim IBL 2025.
Asisten Pelatih memuji para pemain mudanya dan menyatakan perlunya meningkatkan mental bertanding.
Semarang, IDN Times - Satya Wacana Salatiga (SWS) gagal menutup musim Indonesian Basketball League (IBL) 2025 dengan kemenangan. Pada laga terakhir melawan Rans Simba Bogor, Satya Wacana harus menelan kekalahan dengan skor telak 63-83 di GOR Basket Prof. Susilo Wibowo, Undip, Semarang, Rabu (11/6/2025) malam.
1. Satya Wacana kalah lawan Rans Simba
Pada kuarter pertama, Satya Wacana dan Rans Simba bermain dengan hati-hati. Tuan rumah masih mampu mengungguli di awal kuarter pertama. Namun, tidak bertahan lama setelah Rans Simba menemukan permainan untuk menutup kuarter pertama dengan skor 16-15 unggul dari Satya Wacana.
Pada kuarter kedua, Satya Wacana kembali tertinggal dari Rans Simba dengan skor 14-30. Tuan rumah unggul di kuarter ketiga dengan skor 18-17 dari Rans Simba.
2. Satya Wacana hanya menang empat kali
Pada kuarter terakhir, Satya Wacana dan Rans Simba sama-sama menurunkan pemain lokal. Akan tetapi, Rans Simba berhasil meraih kemenangan atas Satya Wacana dengan total skor 83-63.
Untuk diketahui, sepanjang musim reguler IBL 2025, Satya Wacana Salatiga mencatatkan empat kali menang dan 22 kekalahan. Catatan ini lebih buruk dibanding musim 2024, ketika mereka berhasil meraih enam kemenangan.
3. Satya Wacana tingkatkan mental bertanding
Menanggapi hasil pertandingan terakhir di musim IBL 2025, Asisten Pelatih Satya Wacana Salatiga, Revan Jonathan memuji para pemain mudanya. Pengalaman ini penting untuk membangun kepercayaan diri dan meningkatkan mental bertanding mereka.
"Mereka masih muda, masih perlu banyak yang harus dibenahi," katanya.
Sementara, pelatih Rans Simba Bogor, Anthony Garbelotto, memberikan apresiasi kepada Satya Wacana.
‘’Mereka bermain tanpa beban, tetapi kami bermain lebih baik," tandasnya.