IDN Times/Fariz Fardianto
Pihaknya menyarankan kepada Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) untuk meningkatkan mutu pertandingan sepak takraw di dalam negeri. Ia menganggap kemampuan anak asuhnya bisa digenjot bila rutin ikut kompetisi di berbagai daerah.
Tak hanya itu, anak asuhnya juga perlu ikut pemusatan pelatihan ke luar negeri. Ini demi mengasah ketajaman mengontrol bola sekaligus menambah strategi saat bertanding di lapangan.
"Yang jelas di dalam ngeri harus ditambah kompetisinya. Tidak hanya setahun sekali. Atau bisa dikirim ke luar negeri ikut training internasional. Saya rasa hal-hal seperti itu perlu dipikirkan lagi sama PB. Agar kita mampu menambah jam terbang," cetusnya.
Sugeng mengklaim, para atlet sepak takraw yang tampil di ASG berasal dari bibit-bibit potensial yang dikumpulkan dari setia PPLP. Kemudian keberadaan mereka diasah dalam Pelatnas PB PSTI untuk mempersiapkan diri dalam ajang ASG XI di Semarang.
"Untuk seleksi kita diberi waktu dua bulan sebelum ASG berlangsung. Setelah itu, dua minggu kita mematangkan pembentukan tim inti dan strategi-strategi lainnya. Target kita harus final. Kalau bisa pengin tembus emas. Tapi kenyataannya memang belum bisa. Setelah ini semoga kita masih bisa mendapatkan hasil lebih baik lagi di dua nomor yang tersisa," tukasnya.