Serunya Lari Sky Bridge Race Run KAI di Purwokerto, Semua Dapat Medali

21 Sep 2025, 17:48 WIB

Beberapa pelari di Purwokerto saat melewati garis finish dalam Sky Bridge Race Run HUT KAI ke 80 di Menara Pandang Purwokerto, Minggu (20/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Intinya sih...

Lari bareng anak jadi lebih special 3.300 peserta ikut lomba Skybridge Race Run KAI di Purwokerto
Ayu senang bisa berlari bersama putrinya dan mendapatkan medali perak atau perunggu
Semangat 80 tahun KAI dari kompetisi hingga kostum unik Semoga bisa jadi agenda tahunan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyumas, IDN Times - Jalan utama Kota Purwokerto, terutama Jalan Bung Karno, dipenuhi ribuan orang yang berlari, mengenakan kostum unik, dan berlari santai sambil berswafoto. Mereka adalah peserta Skybridge Race Run yang digelar PT KAI untuk merayakan ulang tahun ke-80, Minggu (20/9/2025).

Tercatat sebanyak 3.300 orang ikut serta, terbagi dalam dua kategori, 5K dan 10K. Tidak semuanya pelari profesional. Banyak yang datang bersama keluarga, pasangan, bahkan komunitas kantor.

Di beberapa titik, warga menunggu di tepi jalan sambil memberi semangat, menjadikan lomba ini mirip festival rakyat, terlebih lagi sepanjang jalan di sekitar Menara Pandang dipenuhi para pedagang makanan kaki lima.

1. Mengenalkan gaya hidup sehat

Pelari ajak anak, sebut mengajarkan anak akan pola hidup sehat dengan berolahraga, Minggu (20/9/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Salah satu peserta, Ayu (34), mengaku senang bisa ikut. Ia memilih kategori 5K agar bisa berlari bersama putrinya yang baru kelas 5 SD. Ia menyebutkan bahwa momen lari rekreasi mengajarkan gaya hidup sehat kepada anaknya.

"Biasanya saya lari pagi di sekitar kampus Unsoed, tetapi kali ini rasanya spesial karena bersama ribuan orang. Anak saya juga semangat sekali, katanya mau dapat medali," ujarnya sambil tersenyum lebar.

Dari pantauan IDN Times, ribuan peserta, terutama bagi yang mencapai finis, selain mendapatkan minuman ringan, juga mendapatkan pengalungan medali yang berwarna perak dan perunggu.

2. Kebersamaan dengan masyarkaat

Deputy Daop 5 Purwokerto, Bernike Christiawan (tengah) sebut lomba lari KAI sebagai simbol kebersamaan, Minggu (20/9/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Meskipun bernuansa rekreasi, lomba tetap menghadirkan sisi kompetitif. Para pelari di kategori 10K tampak serius, dengan langkah stabil sejak berangkat dari Menara Pandang Teratai. Namun, keceriaan lebih mendominasi suasana.

Di antara ribuan peserta, ada yang tampil dengan kostum kreatif. Seorang pemuda berlari memakai topi masinis kereta, sementara kelompok mahasiswa berlari sambil membawa bendera bertuliskan nama komunitas mereka. Tepuk tangan penonton pun makin ramai ketika mereka melintas.

Deputy Daop 5 Purwokerto, Bernike Christiawan mengatakan, acara itu bukan hanya lomba olahraga, melainkan simbol kebersamaan.

"Kami ingin masyarakat merasakan kedekatan dengan KAI. 80 tahun melayani negeri, kami berkomitmen untuk terus berinovasi," katanya.

3. Semoga bisa jadi agenda tahunan

Lomba lari hiburan yang kini banyak digemari masyarakat perkotaan, diharapkan bisa jadi agenda tahunan seperti saat menyambut HUT KAI ke 80, Minggu (20/9/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Sementara itu, Manajer Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro menambahkan, Sky Bridge Race Run diharapkan bisa menjadi agenda tahunan.

"Masyarakat Purwokerto sangat antusias. Kami ingin momen seperti ini terus hadir agar olahraga, kebersamaan, dan kereta api semakin menyatu dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Bagi banyak peserta, yang paling penting bukanlah medali atau posisi juara, melainkan pengalaman bersama. Setelah mencapai garis finis, sebagian pelari langsung berfoto dengan latar Menara Pandang Teratai, sebagian lagi duduk santai sembari menikmati kuliner kaki lima yang buka sejak pagi.

Seperti yang diungkapkan Bima (27), peserta dari komunitas lari lokal di Purwokerto.

"Rasanya puas sekali, capek, sih, tetapi suasananya membuat senang karena ada rasa kebersamaan dengan sesama pencinta olahraga," pungkasnya.