Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Dataran Tinggi Dieng (vecteezy.com/kunfalaq)
ilustrasi Dataran Tinggi Dieng (vecteezy.com/kunfalaq)

Intinya sih...

  • Telaga Dringo, “Ranu Kumbolonya” Dieng

  • Terletak di ketinggian 2.222 mdpl

  • Lanskap tenang dan hijau, cocok untuk pecinta alam

  • Kawah Candradimuka, lokasi “penempaan” Gatotkaca

  • Air kawah berubah warna dan terdapat legenda Gatotkaca

  • Pengunjung bisa merebus telur langsung di kawah

  • Sumur Jalatunda, lubang raksasa yang penuh misteri

  • Bentuk lubang raksasa dengan mitos keinginan terkabul

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dataran Tinggi Dieng memang terkenal sebagai destinasi yang memesona. Berada di ketinggian lebih dari 2.000 mdpl, kawasan ini sering diselimuti kabut tebal sehingga dijuluki “Negeri di Atas Awan”. Tak heran, setiap musim liburan Dieng selalu dipadati wisatawan, terutama di area populer seperti Candi Arjuna, Kawah Sikidang, dan Telaga Warna.

Kalau kamu ingin pengalaman yang berbeda, cobalah menjelajah Zona 2 Dieng. Berbagai lokasi di area ini bisa diakses lewat jeep tour, dan justru menawarkan keindahan yang lebih hening, alami, serta penuh cerita rakyat menarik. Berikut lima rekomendasi wisata alternatif yang bisa masuk itinerary-mu!

1. Telaga Dringo, “Ranu Kumbolonya” Dieng

Telaga Dringo tempat wisata di Dieng (https://wisata.banjarnegarakab.go.id/)

Salah satu spot tercantik di Zona 2 adalah Telaga Dringo yang berada di ketinggian 2.222 mdpl. Telaga ini terbentuk setelah letusan Gunung Sinila pada 1786 yang meninggalkan cekungan besar, lalu terisi air hujan serta mata air alami.

Nama Dringo sendiri diambil dari tumbuhan beraroma khas yang tumbuh melingkari telaga. Lanskapnya yang tenang dan hijau sering membuat wisatawan menyamakan tempat ini dengan Ranu Kumbolo versi Dieng. Cocok banget buat kamu yang suka suasana damai dan pemandangan air jernih dikelilingi bukit hijau.

2. Kawah Candradimuka, lokasi “penempaan” Gatotkaca

Kawah Candradimuka (https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/)

Kawah Candradimuka bukan hanya unik secara geologi, tapi juga sarat legenda. Air kawah di sini bisa berubah warna—dari biru, abu-abu, hingga putih—dipadukan dengan dinding tebing tinggi yang mengelilinginya. Suasananya terasa mistis namun tetap memikat.

Dalam cerita pewayangan, tempat ini dipercaya sebagai lokasi Gatotkaca ditempa hingga menjadi ksatria sakti mandraguna. Selain menikmati pemandangan, pengunjung bahkan bisa merebus telur langsung di kawah—tentu saja dengan teknik aman menggunakan plastik dan batang kayu panjang. Seru banget, kan?

3. Sumur Jalatunda, lubang raksasa yang penuh misteri

Sumur Jalatunda (https://wisata.banjarnegarakab.go.id/)

Termasuk salah satu geosite paling menarik, Sumur Jalatunda berbentuk lubang raksasa berdiameter sekitar 90 meter. Tempat ini dulunya merupakan kawah gunung berapi yang sudah tidak aktif dan kini menyisakan cekungan dalam menyerupai sumur raksasa.

Legenda setempat menyebut bahwa Jalatunda terbentuk dari pusaka Werkudara yang jatuh ke bumi saat perang Bharatayuddha. Ada pula mitos terkenal: jika kamu berhasil melempar batu hingga menyentuh sisi sumur yang berseberangan, keinginanmu akan terkabul. Tertarik mencoba tantangannya?

4. Pemandian Air Hangat Banyu Alam Bitingan, relaksasi di tengah kabut

Ilustrasi berenang air hangat yang dapat melatih napas dan imunitas (pickwizard.com/Authentic Images)

Kalau mau menikmati suasana hangat di tengah dinginnya Dieng, datanglah ke Pemandian Air Hangat Banyu Alam di Dusun Bitingan. Kolam alami yang dipisahkan untuk laki-laki dan perempuan ini menawarkan pengalaman berendam dengan latar pegunungan dan udara sejuk.

Saat kabut turun, suasananya berubah jadi super syahdu. Fasilitasnya pun lengkap, mulai dari tempat makan sederhana hingga area duduk santai. Cocok banget buat healing setelah seharian keliling Dieng.

5. Tol Kayangan, spot foto yang serasa menembus awan

siluet gunung yang ada di Dieng, Jawa Tengah (unsplash.com/Ade Chrisnadhi)

Berjarak sekitar dua kilometer dari pemandian Banyu Alam, ada jalur ikonik bernama Tol Kayangan di Dukuh Sigemplong. Disebut demikian karena jalan ini berada di ketinggian, dan saat kabut turun, pemandangannya seolah-olah mengarah langsung ke negeri para dewa.

Di sini, wisatawan biasanya berhenti sejenak untuk menikmati udara dingin sambil menyantap jagung bakar yang dijual warga sekitar. Suasananya simpel, tapi bikin betah.

Dieng selalu punya cara untuk memanjakan siapa pun yang datang. Jika kamu ingin pengalaman baru di luar destinasi mainstream, lima wisata alternatif ini wajib masuk daftar perjalananmu.

Yuk, jelajahi Dieng lebih dalam dan temukan pesonanya yang belum banyak diketahui!

Editorial Team