TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berkat Tumpang Koyor, Salatiga Masuk Usulan Kota Kreatif Bidang Gastronomi

Wali Kota Salatiga sedang gencar promosi gastronomi

www.diahdidi.com

Salatiga, IDN Times - Kota Salatiga yang dikenal dengan multietnisnya akhirnya diusulkan masuk dalam daftar kota kreatif versi UNESCO alias UNESCO Creative Cities Network (UCCN) untuk bidang gastronomi. Penetapan Salatiga yang masuk dalam usulan kota kreatif UNESCO tersebut berkat keunikan sejarah tumpang koyor. 

Baca Juga: Salatiga Menuju Kota Kreatif Dunia, Sandiaga Uno Ungkap 3 Cara Ini

1. Tumpang koyor berbahan baku tahu yang dicampur tempe dan bumbu rempah

resepdanmasakan.com

Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengaku resep tumpang koyor ditemukan dalam naskah Serat Centini yang ditulis pada tahun 1814. 

Disebutkannya, tumpang koyor berwujud sup berbahan dasar dari tahu, tempe dan bahan-bahan rempah lainnya. Resep ini kini telah menjadi menu wajib di setiap rumah. 

"Upaya ini tidak mudah karena mesti melewati tahapan seleksi ditingkat nasional yang dilakukan oleh Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU). Dan saban tahunnya setiap negara diberikan kesempatan untuk mengajukan hanya dua kota untuk masuk dalam UCCN," ujarnya dalam keterangan yang didapat IDN Times, Senin (28/6/2021).

2. Sedari tahun 1813 Salatiga juga tawarkan kuliner untuk nostalgia

enting gepuk khas Salatiga. Instagram.com/fasahatsalatiga

Terlebih lagi sejak tahun 1813, setiap sudut kota menawarkan kuliner lokal yang membuat pengunjung bisa bernostalgia. Ini ditambah bahwa kota tempat kelahiran aktor gaek Roy Marten ini juga jadi tempat berbaurnya beragam etnis dan suku dengan kulinernya yang bercitarasa unik.

"Setelah melalui proses seleksi, Salatiga kemudian menjadi salah satu kota yang direkomendasikan masuk jaringan kota kreatif dunia," ungkapya.

3. Wali Kota Salatiga getol promosikan wilayahnya sebagai gastronomi histori

Wali Kota Salatiga menyapa warganya di sela upacara HUT RI Ke-75. Dok humas Pemkot Salatiga

Ia mengaku targetnya untuk mewujudkan Salatiga sebagai kota gastronomi histori dalam jaringan UCCN menjadi semakin dekat harus dengan kerja keras dan kerjasama seluruh elemen masyarakat setempat.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa kekayaan gastronomi Kota Salatiga telah memberi dampak luar biasa secara ekonomi, sosial dan budaya.

"Secara ekonomi, industri kuliner kreatif telah menjadi salah satu tulang punggung perekonomian masyarakat Salatiga. Tercatat lebih 6000 tempat kuliner yang mempromosikan beragam kuliner maupun produk kreatif," ujarnya.

"Gastronomi seringkali dikaitkan dengan kuliner, sehingga pemberitaan hanya menampilkan produk kuliner khas. Namun demikian, gastronomi pun mempunyai dimensi luas yang perjalanannya perlu dipahami dalam dimensi histori, sosial budaya, ekonomi," tambahnya.

Baca Juga: Keren! Singkong Jadi Jurus Salatiga Buat Jadi Kota Kreatif UNESCO

Berita Terkini Lainnya