TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbaiki Desa Wisata, Dinas Pariwisata Jateng Gelontorkan Dana Rp1 M

Pembangunan desa wisata di Jateng tersendat

Ilustrasi pekerjaan proyek.(ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Semarang, IDN Times- Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah berjanji bakal mengucurkan alokasi anggaran sebesar Rp1 miliar untuk membantu peningkatan kualitas desa wisata.

Dana sebesar itu nantinya diberikan kepada 10 desa wisata yang sedang membutuhkan dana perbaikan sarana dan prasarana.

"Untuk membenahi sarana infrastruktur dan fasilitas umum lainnya, kami sudah menyiapkan pagu anggaran Rp1 miliar. Itu peruntukannya bagi 10 desa wisata yang membutuhkan perbaikan," ungkap Kepala Disporapar Jateng, Sinoeng N Rachmadi kepada wartawan melalui telepon, Kamis (18/7).

Baca Juga: Yuk, Telusuri 5 Keunikan Wisata di Desa Majaksingi Magelang 

1. Pembangunan desa wisata di Jateng jauh dari target

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Menurutnya setiap desa wisata yang dibangun di 35 kabupaten/kota akan disiapkan menjadi destinasi unggulan untuk mendongkrak pariwisata lokal. Namun, diakuinya bahwa saat ini capaian pembangunan desa wisata masih jauh dari target awal.

Sinoeng mengklaim kini baru bisa membangun 229 desa wisata, padahal target awal yang dicanangkan oleh Gubernur Ganjar Pranowo, total desa wisata yang dibangun selama lima tahun terakhir harus mencapai 500 titik.

"Oleh karenanya, beragam upaya kita genjot terus demi mendorong penguatan pemberdayaan desa untuk pembentukan desa wisata," cetusnya.

Baca Juga: Pacu Kunjungan Turis, Magelang Bersiap Jadi Motor Wisata Joglosemar

2. Desa wisata harus berada di titik yang gampang dijangkau supaya mudah dikenali masyarakat

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Pihaknya berharap ke depan pembangunan desa wisata tak sekedar dibangun asal-asalan, melainkan menekankan pada strategi inovasi dan kreasi. 

"Desa wisata harus mudah dijangkau dan gampang diakses biar mudah dikenal. Saya berharap, para aktivis desa wisata ini bisa mempromosikan atau meviralkan desanya di media sosial, sehingga masyarakat umum bisa menjadi kepo atau ingin tahu dan berkunjung ke desa tersebut," paparnya. 

Baca Juga: Jurus Jitu Kemenpar Andalkan 5 Gunung untuk Ajak Wisatawan ke Magelang

Berita Terkini Lainnya