Pasar Budaya Virtual, Jadi Model Promosi Desa di Sangiran
Dikemas secara tradisional.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sragen, IDN Times - Sebanyak lima desa yang berada di kawasan situs Purbakala, Sangiran, Jawa Tengah mengelar acara Pasar Budaya. Kegiatan tersebut betujuan untuk mempromosikan desa, sekaligus mengenalkan potensi kelima desa tersebut.
Baca Juga: Fosil di Bumiayu Berusia Jauh Lebih Tua dari Manusia Purba Sangiran
1. Kenalkan desa di sekitar kawasan situs Sangiran
Kegitan Pasar Budaya: Sisi Lain Situs Manusia Purba Sangiran, mengajak masyarakat untuk menemukan kembali potensi budaya yang dimilikinya, mengemas dan mempublikasikannya dalam kegiatan pasar budaya. Masyarakat lokal terlibat aktif sejak perencanaan hingga pelaksanaan, melalui proses identifikasi masalah, kebutuhan dan pemecahan masalah, pemetaan potensi budaya dengan perumusan, pengemasan, dokumentasi dan publikasi.
Kegiatan Pasar Budaya terdiri dari tiga tahapan pelaksanaan kegiatan, yaitu;identifikasi potensi budaya, pengemasan potensi budaya,dan pelaksanaan pasar budaya. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus – 16 September 2020 bekerjasama dengan Lembaga Ekotika Desa untuk mendampingi masyarakat dalam menemukan kembali potensi atau warisan budaya yang dimiliki, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kegiatan tersebut untuk membangun ketahanan budaya. Upaya pemajuan kebudayaan sesuai amanat Undang-Undang No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dilakukan agar arus informasi dan komunikasi lintas budaya tidak menimbulkan dampak negatif terhadap keutuhan nilai- nilai budaya lokal masyarakat di sekitar situs. Masyarakat yang berdaya dan mandiri perlu diwujudkan agar masyarakat dapat melaksanakan peran pentingnya sesuai amanat Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, yaitu sebagai agen penting pelestari cagar budaya.
Baca Juga: Warga Mengira Balung Buto, Kisah Berdirinya Museum Purbakala Patiayam