Main Tubing Sepuasnya di Desa Wisata Lembah Singorojo Kendal 

Dibangun untuk mencegah penambangan ilegal di sungai

Kendal, IDN Times - Kemunculan desa wisata tidak selalu berangkat dari potensi yang tersedia di suatu daerah. Desa Wisata Lembah Singorojo di Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal ada justru dari sebuah keresahan. 

1. Merintis desa wisata untuk mencegah penambangan ilegal

Main Tubing Sepuasnya di Desa Wisata Lembah Singorojo Kendal Wahana wisata rafting di Sungai Bodri yang dikelola Desa Wisata Lembah Singorojo Kabupaten Kendal. (dok. Desa Wisata Lembah Singorojo)

Irfan Yusuf Atamimi, pemuda Desa Singorojo melihat Sungai Bodri yang merupakan potensi alam di wilayah tersebut justru dijadikan sebagai tambang ilegal. Penambangan batu itu menyebabkan pendangkalan sungai hingga 1,5 meter.

Sebagai mahasiswa pecinta alam, lelaki yang akrab disapa Tomi itu merasa resah dengan kondisi tersebut. Hingga akhirnya ia terinspirasi untuk merintis desa wisata bersama sang kakak, Nuris Nur Sahid yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) pada tahun 2017.

‘’Saya terinspirasi mengembangkan Sungai Bodri menjadi wisata setelah sering pergi-pergi mewakili kampus ke desa-desa. Misalnya di Kepulauan Seribu, desa di sana memanfaatkan potensi alam yang ada menjadi wisata dan hasilnya masyarakat sejahtera. Dari hal tersebut saya tergerak ingin membuat seperti itu,’’ ungkapnya, Jumat (12/11/2021).

Baca Juga: PPKM Level 3, Wisata Semarang Dibuka tapi Anak-Anak Dilarang Masuk

2. Manfaatkan Sungai Bodri untuk wahana wisata tubing dan rafting

Main Tubing Sepuasnya di Desa Wisata Lembah Singorojo Kendal Wahana wisata rafting di Sungai Bodri yang dikelola Desa Wisata Lembah Singorojo Kabupaten Kendal. (dok. Desa Wisata Lembah Singorojo)

Desa Wisata Lembah Singorojo memanfaatkan potensi Sungai Bodri menjadi wahana wisata tubing dan rafting. Tidak hanya itu pengelola juga menawarkan homestay dan bumi perkemahan.

Menurut Tomi, rintisan wisata tubing dan rafting ini merupakan yang pertama di Kabupaten Kendal. Sungai Bodri yang panjang dan lebar dengan kedalaman yang lumayan tersebut sangat cocok untuk dijadikan wisata adrenalin.

‘’Kami pun merintis dan mengembangkannya dengan dana swadaya dari pemuda-pemuda di desa kami. Uang itu kemudian buat beli ban bekas untuk sarana tubing. Pendapatan dari wisata tubing dan sumbangan dana desa kami gunakan untuk beli perahu karet dan perlengkapan lain,’’ kata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang itu.

3. Dibangun dengan dana swadaya warga

Main Tubing Sepuasnya di Desa Wisata Lembah Singorojo Kendal Wahana wisata tubing di Desa Wisata Lembah Singorojo Kabupaten Kendal. (Instagram/@river_tubingsingorojo)

Wisata dengan modal swadaya itu berjalan dengan pemasaran dari mulut ke mulut. Selain itu, tak lupa juga memanfaatkan media sosial Instagram @river_tubingsingorojo. Dari ikhtiar tersebut banyak pengunjung yang ingin menjajal bermain tubing dan rafting menyusuri Sungai Bodri sambil menikmati keindahan alam nan asri di sana.

Pengelola wisata Desa Wisata Lembah Singorojo pun menawarkan berbagai paket wisata. Untuk paket wisata tubing harganya mulai Rp 450 ribu hingga Rp 750 ribu untuk tujuh orang pengunjung. Sedangkan, paket wisata tubing mulai Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta untuk empat orang pengunjung.

‘’Pengunjung dapat memilih jarak yang mau disusuri. Ada jarak pendek, menengah, dan panjang. Jika memilih jarak panjang maka kami akan mengajak pengunjung menyusuri sungai dengan waktu 3,5 jam,’’ kata Tomi.

4. Pandemik sempat membuat desa wisata lesu

Main Tubing Sepuasnya di Desa Wisata Lembah Singorojo Kendal 

Namun, geliat desa wisata yang baru saja dirintis itu menjadi lesu karena pandemik COVID-19. Kondisi itu tidak membuat para pemuda desa yang mengelola desa wisata menyerah. Mereka terus mengembangkan potensi di sana dengan melibatkan warga di Desa Singorojo.

‘’Kini karena kasus COVID-19 turun, wisata tubing dan rafting mulai rame lagi. Dana yang terkumpul ini akan kami gunakan untuk pengembangan Desa Wisata Lembah Singorojo. Tujuannya agar masyarakat di desa ini bisa merasakan dan sejahtera. Ke depan selain tubing dan rafting kami juga akan kembangkan wisata edukasi, outbound, dan homestay agar wisatawan semakin betah di tempat kami,’’ tandas Tomi.

Baca Juga: 4 Syarat Aman Kunjungi Wisata di Semarang saat Pandemik COVID-19

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya