5 Cerita Mistis di Purbalingga dan Mitos yang Masih Dipercaya

Legenda yang dipercaya masyarakat secara turun temurun

Cerita mistis di Purbalingga tentunya menyangkut beberapa kawasan yang dianggap misterius atau angker. Sejumlah mitos, hingga legenda juga melekat dan dipercaya masyarakat secara turun-temurun. Berikut beberapa di antaranya.

Baca Juga: 7 Misteri Gunung Lawu dan Lokasi Angker yang Tak Banyak Orang Tahu 

1. Air Tanah Puntuk Suruh

5 Cerita Mistis di Purbalingga dan Mitos yang Masih DipercayaIlustrasi tenggelam. (Shutterstok)

Air tanah Puntuk Suruh yang berlokasi di Desa Panunggalan, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga telah terbengkalai dan diselimuti sejumlah kisah mistis. Kisahnya berawal pada tahun 2018, tepatnya pada bulan Oktober, di mana terdengar sebuah suara menggelegar secara tiba-tiba.

Diketahui ternyata ada kendala pada mesin. Setelahnya, mesin tidak dapat berfungsi dan akhirnya terbengkalai, sehingga sejumlah kisah misterius mulai bermunculan. Beberapa pekerja di sekitar kawasan tersebut sering terganggu. Mitosnya, siapa pun yang mengalami kejadian mistis bisa sakit, hingga tidak bisa berjalan.

Ada yang pernah tenggelam di danau, ada pula sebuah batu yang berbentuk seperti makam. Memang hanya batu yang tidak memiliki pusaran, tetapi pada malam Jumat atau Selasa kliwon, sesuatu seperti sesaji diletakkan di sana. Hari Jumat dianggap keramat dan dipercaya bisa mengabulkan permintaan.

2. Kisah Prasasti Batu Tulis

5 Cerita Mistis di Purbalingga dan Mitos yang Masih DipercayaIlustrasi prasasti/Google

Bicara tentang Purbalingga, kisah dari prasasti batu tulis kerap kali masih menghantui. Prasasti tersebut terletak di Dukuh Pangebonan, Desa Cipaku, Purbalingga. Sebuah tulisan aksara yang sudah terkikis dan sulit dibaca.

Berbunyi ‘Indra Wardhana Wikrama Deva’, sehingga membuatnya diteliti oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah sejak tahun 1983. Sayangnya, penelitian masih belum berkembang lebih lanjut. Tulisan tersebut hingga kini masih dipertanyakan kebenarannya.

3. Goa Lawa

5 Cerita Mistis di Purbalingga dan Mitos yang Masih DipercayaGoogle

Meski menjadi salah satu cerita mistis di Purbalingga, goa yang terbentuk akibat endapan aliran lava dan batu gamping ini masih dikunjungi oleh warga sekitar, hingga wisatawan.

Pengunjung yang datang hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menjelajah goa seluas 5 km dengan panjang 1,5 km ini. Untuk menjangkaunya, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi melalui Tol Cipali keluar Tol Pemalang yang langsung mengarah ke Purbalingga.

Waktu tempuh yang dibutuhkan adalah 45 menit hingga satu jam jika macet. Sejarahnya sendiri dikenal sejak masa proses penyebaran agama Islam.

Diketahui ada dua orang bernama Ahmad dan Mohammad yang terpaksa bersembunyi di dalam goa. Rupanya, mereka dicari oleh Ki Sutaraga, selaku senopati Majapahit. Namun, ketika mereka akan ditemukan, dua sejoli ini dikatakan sudah dimakan harimau dan Ki Sutaraga percaya.

Di balik cerita tersebut, pengunjung nyatanya tetap mengagumi 14 ruangan dalam Goa Lawa ini. Ada sebuah air dari Pancuran Slamet atau Sendang Drajat yang konon memiliki banyak manfaat. Sumber air tersebut uniknya tidak pernah surut.

4. Mata Air Desa Onje

5 Cerita Mistis di Purbalingga dan Mitos yang Masih Dipercayagoogle

Desa Onje terkenal akan susur sungai atau wisata tubing yang menarik perhatian masyarakat. Ada pula sebuah perayaan yang dinamakan Grebeg Onje untuk digelar setahun sekali. Desa yang satu ini memiliki tujuh mata air yang dipercaya memiliki sejarahnya masing-masing, salah satunya Belik Sidomas yang dahulu dijadikan tempat mandi istri bupati.

Pengambilan air suci pun tidak boleh dilakukan sembarangan, harus diterapkan pada tujuh pasangan lelaki dan perempuan beserta rombongan. Mereka akan digiring menuju Masjid Raden Sayyid Kuning. Setelahnya, baru bisa melakukan proses seserahan di balai desa.

5. Suku Carang Lembayung

5 Cerita Mistis di Purbalingga dan Mitos yang Masih Dipercayathegorbalsla.com

Cerita mistis di Purbalingga ini adalah yang paling populer dan banyak dibahas oleh kalangan masyarakat. Suku Carang Lembayung atau Suku Pajajaran adalah kelompok masyarakat khusus yang dikenal misterius. Masyarakat ini hidup di sekitar perbukitan dan disebut pula sebagai ‘Wong Alas’.

Penelitiannya sudah dimulai sejak tahun 1998. Wong Alas dipercaya dapat berubah menjadi macan atau menghilang karena memiliki daya linuwih. Ada pula sebuah cerita tentang empat orang Suku Carang Lembayung yang ingin turun gunung, kemudian melihat anak-anak tanpa tumit.

 

Itu dia cerita mistis di Purbalingga yang kerap kali masih dianggap menyeramkan. Sebetulnya, mitos yang tumbuh pada sebuah daerah dapat menjadi padanan masyarakat untuk melestarikan adat budaya warisan luhur.

Baca Juga: Tempat Uji Keperawanan, 5 Kisah Mistis Karanganyar yang Paling Seram

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya