Banyumas, IDN Times — Di tengah derasnya arus digitalisasi yang mengguncang industri hiburan, sebuah bioskop tua di jantung Kota Purwokerto tetap berdiri tegak. Bioskop Rajawali, yang telah eksis sejak tahun 1980, bukan hanya sekadar ruang gelap berisi kursi dan layar lebar, namun monumen hidup dari kejayaan masa lalu, tempat di mana seni dan sejarah berkelindan dalam wujud yang unik poster film lukisan tangan.
Di era ketika bioskop modern berlomba lomba menampilkan trailer digital dan LED signage, Rajawali tetap setia memajang poster film hasil goresan kuas manusia diatas triplek. Lukisan itu terpampang di dinding depan bioskop, menyambut setiap pengunjung dengan nuansa klasik yang tak tergantikan oleh cetak digital. Bahkan proyektor film tahun 80an terpajang dipintu masuk samping.
Menurut kordinator operasional Bioskop Rajawali Purwokerto, Rahmat Hidayat bahwa lukisan yang terpajang dilukis oleh seniman asli Purwokerto bernama Parsan yang melukis sejak tahun 1985. “Setiap poster kami buat manual, dilukis langsung, bukan dari printer,” ujarnya kepada IDN Times, Rabu (11/6/2025).