Situs Desa Ngloram Kabupaten Blora. (Dok blorakab.go.id)
Situs sejarah flora juga ditemukan di Desa Ngloram. Nama situsnya adalah situs Wura-Wari.
Situs sejarah ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan bermotor dari Desa Ngloram. Hanya butuh sekitar 10 menit saja, Anda bisa sampai ke lokasi.
Penamaan situs ini berawal dari tokoh bernama Haji Wura-Wari. Beliau adalah penguasa bawahan yang menyerang kerajaan Mataram Hindu pada tahun 1017 M. Situs sejarah ini ditemukan di tengah tegalan topi persawahan dan tumpukan batu bata kuno berlumut yang kini menjadi area pemakaman.
Beberapa serpihan batu kuno, serpihan keramik dan serpihan perunggu yang ditemukan di situs ini disimpan di Museum Mahameru.
Beberapa temuan di situs ini memperkuat isi dari Prasasti Pucangan bertarikh saka 963 yang pernah diuraikan ahli huruf kuno (epigraf) Boechori dari Universitas Indonesia. Boechori menyebutkan "Haji Wura-Wari mijil sangke Lwaram,".
Ada banyak cerita yang bisa kita peroleh dari sebuah prasasti. Blora adalah salah satu kabupaten di mana banyak ditemukan situs sejarah.
Tidak sedikit artefak atau prasasti yang telah ditemukan di Blora erat kaitannya dengan masa kerajaan Mataram Hindu di Blora.
Sebagai generasi bangsa yang sadar akan pentingnya sejarah, maka sudah sewajarnya bagi kita untuk menjaga serta merawat situs-situs sejarah yang ada di Indonesia, termasuk situs sejarah di Blora.