Pengunjung Museum Radya Pustaka, Solo, Jawa Tengah. IDNTimes/Larasati Rey
Di dalam Museum Radya Pustaka ini mempunyai 8 ruangan yang di dalamnya terdapat banyak koleksi sesuai kategori. 8 ruangan tersebut bisa Anda lihat sebagai berikut:
Ruangan pertama lokasinya persis saat kita masuk pertama kali. Di sana terdapat banyak sekali jenis wayang seperti wayang gadhog, madya, klithik, sukat, dan beber. Bahkan, di dalam museum Radya Pustaka terdapat juga wayang dari luar negeri, yakni wayang nang yang berasal dari Thailand.
Ruangan kedua berlokasi di Ruang Tosan Aji dan di sana terdapat senjata logam, arca, miniatur rumah joglo, dan rumah asli Jawa Tengah. Lalu ada juga ruang khusus yang memiliki berbagai jenis keramik dan orgel atau kotak musik yang merupakan hadiah dari Napoleon Bonaparte pada Pakubuwono IV sekitar tahun 1788-1820.
Ruangan satu ini mempunyai jenis keramik yang sebagian besar ada dari zaman penjajahan Belanda. Lalu ada juga aneka piring sewon yang dipajang pada satu sisi dinding, yakni pitung dan khusus dibuat sebagai peringatan 1000 hari wafatnya anggota kerajaan. Di dalamnya terdapat banyak buku-buku berbahasa jawa maupun Belanda dan sedikit beberapa buku dengan bahasa Indonesia.
Untuk ruangan kelima merupakan tempat penyimpanan berbagai koleksi yang terbuat dari perunggu seperti gamelan dan juga beragam patung. Ruangan keenam bisa dikatakan paling luas dan menyimpan koleksi etnografi seperti gamelan agung, alat tenun tradisional, dan gamelan genderan.
Di dalam ruangan ketujuh terdapat patung bernama Rojomolo. Patung tersebut adalah karya Pakubuwono V dan merupakan hiasan dari bagian depan perahu untuk menjemput permaisuri Pakubuwono IV.Ruangan kedelapan atau ruangan terakhir ini ada di bagian belakang dan isinya adalah maket makam raja-raja di Imogiri dan berbagai arca lainnya.
Museum Radya Pustaka bisa Anda kunjungi setiap Selasa hingga Minggu mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB.