2 Tahun Vakum, Semarang Kembali Gelar Dugderan, Bakal Ada Bom Balon

Dugderan diadakan di pinggir Alun-alun Kauman

Semarang, IDN Times - Tradisi Dugderan untuk menyambut datangnya Bulan Ramadan 1443 Hijriyah kembali diadakan di Kota Semarang setelah dua tahun berturut-turut vakum. Sebelumnya, karena ada penularan COVID-19 yang tinggi, Pemkot Semarang tahun 2020 dan tahun 2021 sempat meniadakan acara Dugderan. 

Pihak masjid telah sepakat dengan Pemkot untuk menyelenggarakan arak-arakan Dugderan. 

Berbeda dengan pawai Dugderan sebelum pandemik, untuk tahun 2022 pawai Dugderan rutenya dari Balai Kota Semarang, kemudian menyusuri Jalan Pemuda berbelok ke Jalan MH Thamrin dan berhenti di Bundaran Simpang Lima. 

Selepas arak-arakan di Simpang Lima, Wali Kota Semarang, Hendrar Pribadi beserta rombongan pejabat dijadwalkan meneruskan perjalanan hingga ke Masjid Kauman. 

"Jadi, untuk Dugderan tahun ini memang diadakan lagi. Cuman ada prosesi yang beda dari tahun sebelum pandemik. Kita pastikan tidak ada arak-arakan sampai ke Kauman, pawainya dipusatkan di Simpang Lima. Lalu Pak Wali datang ke Kauman menggunakan mobil bersama jajarannya. Sampai di sini kemudian disambut oleh para alim ulama untuk menerima Suluh Qolaqoh," kata Muhaimin, Anggota Takmir Masjid Agung Kauman Semarang kepada IDN Times, Minggu (27/3/2022). 

1. Puluhan santri ikut meriahkan pembukaan Dugderan

2 Tahun Vakum, Semarang Kembali Gelar Dugderan, Bakal Ada Bom BalonAntara Foto

Untuk menyambut kedatangan Hendi, sapaan karibnya, maka takmir Masjid Kauman telah menyiapkan prosesi khusus yang dinamai Klotekan Santri. Sesuai namanya, Klotekan Santri merupakan iring-iringan para santri yang memainkan alat musik dari bambu yang dikolabosikan dengan lagu khas Dugderan dan tetabuhan musik rebana. 

Tiga pondok pesantren di dekat Masjid Kauman akan terlibat dalam acara tersebut. Masing-masing Ponpes Rodlatul Qur'an, Ponpes Tahaful Qur'an dan Ponpes Matlabul Mafazil Qur'an. "Santri yang menyambut kedatangan Wali Kota ada 60 orang. Mereka berasal dari tiga pondok di dekat Masjid Kauman," bebernya. 

Baca Juga: Dugderan Semarang Terhalang Corona, Pedagang Mainan Merana 

2. Bom balon akan diledakan tepat di atas Masjid Kauman

2 Tahun Vakum, Semarang Kembali Gelar Dugderan, Bakal Ada Bom BalonSeorang pria tampak membaca Alquran sembari bersandar di pilar Masjid Agung Kauman Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ketika tiba di serambi Masjidil Kauman, Hendrar Prihadi akan mengumumkan pelaksanaan Dugderan. Selanjutnya, Hendi akan menabuh beduk. 

Prosesi selanjutnya, pengurus Masjid Agung Kauman akan membunyikan bom balon sebagai penanda Dugderan resmi diselenggarakan untuk menyambut 1 Ramadan. 

"Momen Dugderan tahun ini bagi kami tergolong istimewa dan melegakan. Karena akan ada tradisi peledakan bom balon di atap masjid. Itulah yang menjadi ciri khasnya Dugderan. Nantinya semua kegiatan tetap pakai standar protokol kesehatan. Yang datang masih dibatasi," jelasnya. 

3. Sebanyak 40 lebih pedagang akan jualan di Alun-Alun Kauman

2 Tahun Vakum, Semarang Kembali Gelar Dugderan, Bakal Ada Bom BalonSituasi di Masjid Agung Kauman Semarang lengang selama penerapan PPKM Darurat. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Dugderan diselenggarakan mulai 3 Mei sampai 28 hari ke depan. Muhaimin memastikan Dugderan tahun ini tidak ada atraksi permainan. 

Namun sebagai gantinya, ia mengaku telah mengakomodir 40 lebih pedagang untuk berjualan di pinggir Alun-Alun Kauman. 40 pedagang ini terbagi dua kategori. 28 pedagang boleh berjualan memakai tenda dan sisanya memakai gazebo. 

"Para pedagang mainan tradisional juga boleh jualan saat Dugderan," ungkapnya. 

Ia berharap datangnya bulan Ramadan bisa membawa keberkahan dan kekhusyukan bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. 

Baca Juga: Tetap Eksis, Para Kolektor Kamera Analog Pameran di Kota Lama Semarang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya