Warga Semarang Bangkitkan Pariwisata lewat Lagu Indonesia Raya 3 Stanza

Desa Kandri gelar upacara dengan protokol yang ketat

Semarang, IDN Times - Hari masih pagi saat sejumlah warga berkumpul di Kampung Kandri, Gunungpati, Semarang. Tepat pada Senin 17 Agustus 2020, warga Kampung Kandri tumplek blek mengikuti prosesi upacara HUT RI Ke-75.

Berada jauh dari hiruk pikuk pusat kota, lantunan lagu Indonesia Raya terdengar lamat-lamat dari pinggir jalan kampung tersebut. 

Berbeda dengan tahun sebelumnya, saat ini nuansa perayaan HUT RI Ke-75 di Kandri harus diberlakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Yang menarik perhatian, para peserta upacara kompak menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza untuk menggugah semangat nasionalisme di tengah pandemik COVID-19.

1. Bait lagu Indonesia Raya tiga stanza bisa menambah pengetahuan bagi warga

Warga Semarang Bangkitkan Pariwisata lewat Lagu Indonesia Raya 3 StanzaPeserta upacara HUT RI Ke-75 saat dipandu lagu Indonesia Raya tiga stanza di Kandri Semarang. Fariz Fardianto/IDN Times

Masduki, Pengelola Desa Wisata Kandri berkata banyak bait-bait lagu Indonesia Raya yang tertinggal dapat diangkat kembali sebagai bagian sejarah bangsa Indonesia.

"Sekarang kita kepengin menggugah semangat masyarakat bahwa ternyata lagu Indonesia Raya yang ditulis WR Supratman memiliki tiga stanza. Ada bait-bait yang tertinggal bisa jadi penambah pengetahuan bagi kita semua. Karena gak banyak orang tahu, kalau WR Supratman menulis lagu Indonesia Raya sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamirkan," jelasnya.

Baca Juga: Perekonomian Jateng Anjlok, Ganjar Harus Agresif Undang Investor 

2. Indonesia Raya tiga stanza punya tiga makna mendalam

Warga Semarang Bangkitkan Pariwisata lewat Lagu Indonesia Raya 3 StanzaPanitia upacara HUT RI Ke-75 memakai pelindung wajah saat menyiapkan prosesi upacara. Fariz Fardianto/IDN Times

Dalam lagu Indonesia Raya tiga stanza, katanya mengandung tiga makna meliputi syair kemerdekaan, yang kedua tersimpan pesan mengenai kekayaan bangsa Indonesia dan terakhir menyiratkan tentang doa dan harapan bagi rakyat Indonesia.

"Dengan melantunkan lagu kebangsaan Indonesia yang terdiri dari tiga stanza, tentunya diharapkan bisa membangkitkan pariwisata juga. Soalnya kan sejak 6 Agustus kemarin, kita sudah dapat rekomendasi dari Disbudpar untuk menerima tamu lagi. Sementara ini kita sudah kedatangan rombongan wisatawan dari Magelang, Kendal, beberapa tamu dari Ciputra dan lokalan Kota Semarang," terangnya.

Pihaknya kini menawarkan ragam paket wisata di Kandri. Mulai paket wisata budaya, paket wisata kuliner serta paket wisata edukasi kerajinan dari limbah kayu. "Kita tunjukan yang asli Indonesia, asli Semarang dan asli Kandri," akunya.

3. Mahasiswi Unnes bangga bisa ikutan nyanyi Indonesia Raya tiga stanza

Warga Semarang Bangkitkan Pariwisata lewat Lagu Indonesia Raya 3 StanzaLintang usai upacara peringatan 17 Agustus di Desa Wisata Kandri Semarang. Fariz Fardianto/IDN Times

Sedangkan, Nur Lintang Bening Pramesti, peserta upacara dari Unnes merasa bangga bisa menjadi salah satu peserta upacara yang turut menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza.

Ia menganggap adanya lagu Indonesia Raya tiga stanza yang dinyanyikan saat perayaan HUT RI Ke-75 bisa membuatnya mengenal lebih dalam makna dalam lagu tersebut. 

"Karena ada bait di lagu tersebut yang terlupakan. Sehingga dengan dinyanyikan secara utuh nantinya dapat dipahami semua orang," kata Lintang.

"Dengan adanya upacara ini paling gak bisa mengenalkan lagi lagu Indonesia Raya tiga stanza kepada masyarakat Semarang. Jadinya yang gak banyak orang tahu, kita bisa mengulik sejarahnya," terangnya. 

Baca Juga: Usia 90 Tahun, Kisah Pahlawan Gerilya Kini Jadi Relawan PMI Semarang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya