Museum Batik Danar Hadi Solo, Koleksinya Ribuan dan Masuk Rekor MURI

Terbanyak di Indonesia

Solo, IDN Times – Momentum Hari Batik Nasional, 2 Oktober mengingatkan kita pada sejarah batik pada masa lalu. Kota Solo sendiri merupakan satu diantara awal mula sejarah batik di Indonesia.

Berawal dari baju yang sering dipakai oleh kaum bangsawan pada masa lalu, kini batik menjadi salah satu baju yang wajib yang dimiliki oleh setiap orang.

Museum Batik Danar Hadi di Solo merupakan satu diantara yang mendokumentasikan berbagai jenis kain batik. Bahkan museum ini masuk rekor MURI dengan koleksi batiknya yang telah mencapai ribuan helai. 

Baca Juga: Jokowi dan Iriana Pakai Batik Tambal Pamiluto, Filosofinya Dalam Lho

1. Merupakan museum pribadi

Museum Batik Danar Hadi Solo, Koleksinya Ribuan dan Masuk Rekor MURIIDN Times / Larasati Rey

Berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, No. 261, Laweyan, Surakarta, Museum Batik Danar Hadi ini sejati adalah museum pribadi milik pengusaha batik asal Kota Solo, H.Santosa Doellah. Museum ini didirikan sejak tahun 1967.

Museum Batik Danar Hadi dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 wib hingga 16.30 WIB. Untuk berkunjung disini pengunjung wajib membayar tiket sebesar Rp 35.000,- untuk umum, dan Rp 15.000,- untuk pelajar/mahasiswa. Pengujung akan dipandu oleh guide untuk menjelaskan seluk beluk dari museum tersebut.

2. Punya koleksi batik terbanyak di Indonesia, museum batik di Solo, masuk dalam rekor MURI

Museum Batik Danar Hadi Solo, Koleksinya Ribuan dan Masuk Rekor MURIIDN Times / Larasati Rey

Memiliki koleksi kain batik mencapai 1000 helai lebih, membuat museum ini diakui oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai salah satu museum dengan koleksi terbanyak di Indonesia. Tak hanya banyak, koleksi batik di museum tersebut adalah koleksi batik berkualitas terbaik, dari berbagai daerah.

Diantaranya, batik asli Keraton, batik Jawa Hokokai, batik Belanda, batik Sumatera batik China, batik pesisir seperti Kudus, Lasem dan Pekalongan dan beberapa koleksi lainnya yang tak ternilai harganya.

3. Pengunjung bisa langsung mengikuti workshop pembuatan batik secara langsung

Museum Batik Danar Hadi Solo, Koleksinya Ribuan dan Masuk Rekor MURIIDN Times/Daruwaskita

Asisten Manager Museum Batik Danar Hadi Solo, Asti Suryo Astuti mengatakan di dalam museum ini para pengunjung dapat melihat proses pembuatan batik bahkan bisa mengikuti workshop pembuatan batik secara langsung.

Selain mendapat pengalaman membatik, pengunjung juga bisa belajar mengenai motif dan macam batik dari beberapa daerah bahkan dunia.

“Kita tujuannya memberikan edukasi kepada masyarakat yang ingin belajar tentang batik dan juga belajar membatik,” ujarnya, Rabu (2/10).

4. Belajar membedakan batik asli dan printing

Museum Batik Danar Hadi Solo, Koleksinya Ribuan dan Masuk Rekor MURIIDN Times / Larasati Rey

Tak hanya melihat koleksi batik, pengujung juga diajarkan bagaimana membedakan batik asli dengan kain motif batik dari hasil printing yang selama ini diproduksi oleh pabrik.

“Disini kita mengajarkan pengunjung agar tidak ditipu dengan kain motif batik yang selama ini beredar. Kalau kain motif batik printing itu, jika kainnya dibalik maka kain sebaliknya itu berwarna putih polos. Beda dengan batik asli yang melalui banyak proses seperti nyanting, ngecap, pewarnaan, pengikatan warna, yang menjadikan kain tersebut warnanya sama dengan warna yang di depannya,” jelas Asti.

Asti juga menegaskan jika kain dengan proses membatik dan pewarnaan tersebut dilakukan secara manual, sedangakan kain motif batik dihasilkan oleh mesin.

Baca Juga: [FOTO] Makna Batik Motif Tambal Pamiluto Jokowi, Diyakini Menolak Bala

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya