Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Galeri Lokananta. (Arika Khoiriya/IDN Times)
Galeri Lokananta. (Arika Khoiriya/IDN Times)

Intinya sih...

  • Solo Safari menawarkan interaksi langsung dengan satwa, pertunjukkan edukasi, dan sensasi makan bersama Singa di Makunde Restoran.

  • Galeri Lokananta menyimpan sejarah musik Indonesia, koleksi piringan hitam, materi rekaman, dan mesin produksi musik era 1960-1990-an.

  • Museum Tumurun memiliki koleksi seni kontemporer seperti mobil antik, lukisan, hingga instalasi unik menyerupai bola mata.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kota Surakarta atau yang biasa disebut dengan Kota Solo ini tidak hanya terkenal dengan keratonnya lho. Namun juga ada beberapa tempat yang wajib kunjungi saat berlibur. Nah, bagi anda yang baru pertama kali mau ke Solo, beberapa tempat ini perlu kamu coba. Selain unik, tempat ini bakal memberimu kesan pengalaman yang menarik dan seru bersama keluarga, pasangan, maupun sahabat.

1. Solo Safari

Pertunjukkan baby tiger di Solo Safari pada Minggu, (20/7). (Arika Khoiriya/IDN Times)

Solo Safari berada di Jalan Ir. Sutami Nomor 109, Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Lokasi tersebut sekitar 22 menit dari Stadion Manahan. Solo Safari tergolong dekat dengan pusat kota dan lokasinya mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi maupun umum.

Di Solo Safari, anda dapat berinteraksi langsung dengan beberapa satwa, selain itu juga bisa belajar tentang konservasi alam, dan melihat pertunjukkan edukasi, salah satunya pertunjukkan edukasi tiga baby tiger, yakni Maruto, Tirto, dan Bantolo yang dipandu oleh animal keeper.

Anda juga bisa merasakan sensasi makan bareng Singa di Makunde Restoran, yang berada di dalam Solo Safari. Destinasi wisata edukasi satwa yang luasnya hampir 14 hektar ini cocok sekali dikunjungi bersama keluarga tersayang, maupun sahabat tercinta.

2. Galeri Lokananta

Galeri Lokananta, Surakarta. (Arika Khoiriya/IDN Times)

Lokasi Galeri Lokananta berada di Jalan Ahmad Yani Nomor 379 A, Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Dulu, Lokananta didirikan untuk memproduksi piringan hitam yang berisi materi siaran radio yang disiarkan di seluruh stasiun Radio Republik Indonesia (RRI). Namun kini, Lokananta telah direvitalisasi dan difungsikan sebagai museum musik dan tempat wisata, serta menjadi pusat kegiatan kreatif, seperti acara musik, dan kegiatan kreatif lainnya.

Museum musik ini menyimpan sejarah perjalanan musik di Indonesia. Saat mengunjungi galeri tersebut, pengunjung akan melihat berbagai koleksi piringan hitam, dan materi rekaman yang tersimpan dengan rapi. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat mesin produksi musik era 1960 sampai 1990-an, yang terpasang dengan indah, dan menarik mata jika sudah dinyalakan.

3. Tumurun Private Museum

Pengunjung menikmai koleksi di Tumurun Private Museum (Arika Khoiriya/IDN Times)

Museum Tumurun bisa anda temukan di Jalan Kebangkitan Nasional Nomor 2, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Museum ini mempunyai beragam koleksi seni kontemporer. Pengunjung bisa melihat koleksi mobil antik, lukisan, hingga instalasi yang bentuknya unik menyerupai bola mata.

Pada 2018, Museum Tumurun ini awalnya dikelola untuk kalangan keluarga Lukminto saja selaku pendiri, dan tak lama kemudian museum ini dibuka untuk umum dengan melakukan reservasi terlebih dahulu. Jika kalian pernah dengar, keluarga Lukminto ialah keluarga pendiri PT Sritex yang sempat ramai di berita beberapa waktu lalu.

Karya seni modern dan kontemporer yang berada di museum tersebut merupakan koleksi pribadi keluarga besar Lukminto. Museum ini telah menarik minat kalangan pelajar, kaum muda, hingga orang tua. Bagi anda penyuka seni, tempat ini patut dicoba!

4. Masjid Saminah Sihyadi

Masjid Saminah Sihyadi tampak depan. (Arika Khoiriya/IDN Times)

Setelah berkeliling mengitari beberapa lokasi di Surakarta, alangkah baiknya anda berkunjung sekaligus mengambil waktu jeda ibadah dan istirahat di Masjid Saminah Sihyadi. Masjid ini berlokasi di Jalan Tirtonadi Nomor 9, Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.

Masjid ini sempat viral di media sosial lantaran memiliki gaya arsitektur yang unik, karena tidak seperti masjid pada umumnya. Sekilas, jika dilihat dari luar, masjid ini bentuknya melingkar, tidak ada kubah, serta memiliki ornamen yang mirip dengan kulit buah salak, didukung dengan warna coklat tua.

Pada bagian tepi masjid dikelilingi taman dan kolam ikan menambah suasana alam. Bangunan masjid didominasi dengan jendela kayu berukuran besar dengan gaya terbuka, memberikan sirkulasi udara yang baik dalam masjid karena ventilasi alami, sehingga memberikan suasana semilir atau sejuk bagi pengunjung yang datang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team