Semarang, IDN Times - Sejumlah rumah bercorak campuran Melayu dan kolonial Belanda tampak menjulang tinggi di Kampung Kulitan, Jagalan, Mataram Semarang.
Dengan atap yang lancip serta beberapa anak tangga di bawahnya, ciri rumah tersebut jadi pembeda diantara rumah-rumah lainnya di pemukiman padat penduduk tersebut.
Setelah bertanya ke beberapa warga, IDN Times pun menemui pemilik rumah nomor 313. Tepat di atas daun pintu, tertera nama H Moenawar Chalil. M Fachri, nama sang pemilik rumah pagi itu menyambut dengan ramah.
Fachri bilang rumah yang ia tempati selama ini merupakan peninggalan dari Tasripin. "Saya sendiri masih satu kerabat dengan Tasripin. Kalau berdasarkan silsilah keluarga, saya berada pada generasi kelima, enam dan tujuh," kata pria yang jado Ketua LPMK Jagalan dan Kota Semarang tersebut, Rabu (26/2).