Semarang, IDN Times - Sejumlah pedagang kaki lima mengisahkan perjuangannya bertahan hidup selama dua tahun pandemik COVID-19. Di Kota Salatiga, Ipung Efendi, seorang pedagang cendol dawet mengaku mesti bersusah payah agar tetap bisa jualan keliling saban hari.
Omzetnya selama dua tahun pandemik langsung anjlok 80 persen. Ipung mengaku saat pandemik dirinya hanya bisa mengantongi penghasilan Rp700 ribu.
Kondisinya sangat kontras dengan situasi sebelum pandemik yang bisa meraup pendapatan sampai Rp2 juta-Rp3 juta.
"Dengan adanya program vaksin dan kasusnya terus menurun, penjualan saya secara grafik itu meningkat, ya meskipun gak seperti sebelum pandemik, tapi itu lumayanlah, dibanding sebelum ada vaksin dan ketatnya pembatasan," kata Ipung, Jumat (14/1/2022).