Jangan Lewatkan Uniknya Kirab Banyu Penguripan Berdirinya Masjid Kudus

Sebanyak 51 banyu yang berasal dari sumur yang ada di Kudus

Kudus, IDN Times - Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus bakal menggelar kirab banyu penguripan pada Rabu (11/3). Kirab tersebut dalam rangka perayaan Ta’sis atau berdirinya Masjid Al-Aqsha Menara Kudus.

Baca Juga: Salah Ucap Soal Menara Kudus, Miss Indonesia Asal Kudus Ngaku Nervous

1. Keberadaan banyu penguripan memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Kudus

Jangan Lewatkan Uniknya Kirab Banyu Penguripan Berdirinya Masjid KudusIDN Times/Aji

Ketua Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) KH Em Nadjib Hassan mengatakan, sebagai bagian dari strategi dakwah Kangjeng Sunan Kudus, keberadaan banyu penguripan memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Kudus. Oleh karenanya, bersama dengan pemangku mbelik dan sendang yang ada di Kudus.

“Nantinya mereka akan bersama-sama melakukan Kirab Banyu Penguripan,” terang dia saat jumpa pers di kompleks makam, masjid, dan menara Sunan Kudus pada Senin (9/3) sore.

Dia menjelaskan, masing-masing mbelik dan sendang mengirimkan 19 orang. Nantinya mereka akan melakukan kirab start dari Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus. Kirab itu berakhir di Masjid Menara Kudus.

“Usai kirab kemudian dilakukan penyatuan banyu serta melakukan doa bersama dan diakhiri dengan pembagian banyu ke masyarakat umum,” jelasnya.

2. Ada sebanyak 51 banyu penguripan yang akan dikirab dengan suasana jaman dahulu

Jangan Lewatkan Uniknya Kirab Banyu Penguripan Berdirinya Masjid KudusIDN Times/Aji

Panitia Perayaan Ta’sis Abdul Jalil menambahkan, kirab banyu penguripan itu nantinya ada sebanyak 51 banyu yang berasal dari sumur yang ada di Kudus. Selain itu, nantinya banyu itu akan dikawal dengan naik delman. Tidak hanya itu, nantinya juga ada polisi yang menaiki sepeda jadul.

“Sebab, perayaan ini dikonsel dengan jaman dahulu,” ujar dia.

Dia menerangkan, selain kirab banyu penguripan, juga ada rangkaian acara lainnya. Di antaranya perayaan Ta’sis Masjid al-Aqsha dibuka secara resmi, Selasa (15/3). Pembukaan ditandai dengan melepas burung Merpati sebanyak 485 ekor sebagai simbol perdamaian. Jumlah 485 dipilih untuk mengenang tahun pendirian Masjid Menara sesuai kalender hijiriah.

3. Rangkaian acara Ta’sis Masjid Al-aqsha Menara Kudus, mulai pasar jadul hingga muhibah internasional

Jangan Lewatkan Uniknya Kirab Banyu Penguripan Berdirinya Masjid KudusIDN Times/Aji

“Selanjutnya ada pasar jadul. Pasar ini menampilkan jajanan dan makanan Jadul yang unik dan sudah jarang ditemukan. Pasar Kuliner Jadul akan dilangsungkan selama 4 hari. Mulai hari Selasa hingga Jumat,” ujar dia.

Berikutnya, kata dia ada acara pasamuan Ta’sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, Acara ini adalah malam perjumpaan seluruh elemen masyarakat kudus untuk mengenang pendirian Masjid al-Aqsha. Dalam acara ini akan di-launching Musik Tajug Menara, musik kolaborasi gamelan Jawa khas dakwah Walisanga dan musik terbang dan musik modern. 

Kegiatan Pasamuan ini dihadiri seniman Sosiawan Leak dan Candra Malik (Lesbumi PBNU) ditutup dengan mauidhah dan do’a oleh K.H. Ahmad Mustofa Bisri dari Rembang. Acara ini dilaksanakan pada Malam Jumu’ah Pon, 18 Rajab 1441 H/12 Maret 2020 TU di Panggung Utama Menara Kudus, pukul 20.00 – 23.00 WIB.

Serta, acara akan ditutup dengan muhibah International Menara Bersholawat yang akan mendatangkan Grup Hadrah Ar-Ridlwan al-Marashli dari Mesir. Grup Hadrah dari Timur Tengah ini bakal berkolaborasi dengan seniman Rebana Ahbabul Musthofa Kudus.

“Sebagai Muhibah International, akan dilantunkan shalawat dengan berbagai versi dari yang lokal sampai internasional. Acara ini akan dilaksanakan pada Malam Sabtu Wage, 19 Rajab 1441 H/13 Maret 2020 TU,” tandas dia.

4. Ta'sis atau pendirian Masjid al-Aqsha Menara Kudus mengacu pada prasasti

Jangan Lewatkan Uniknya Kirab Banyu Penguripan Berdirinya Masjid KudusIDN Times/Aji

Sementara itu, Ta'sis atau pendirian Masjid al-Aqsha Menara Kudus mengacu pada prasasti di atas Mihrab yang berukuran 40x23 cm dengan tulisan berbentuk kursiv umum teratur mirip khath thuluth dengan titik-titik pada sejumlah huruf besarnya. Berdasarkan prasasti tersebut, Ta’sis Masjid al-Aqsha dilaksanakan pada hari Selasa Legi, 19 Rajab 956 H, bertepatan dengan 23 Agustus 1549 Tarikh Umum.

Sayyid Ja’far Shadiq Sunan Kudus senyatanya sukses menancapkan ruh persaudaraan antar agama, antar etnis dan antar manusia. Menara Kudus adalah saksi sejarah betapa perbedaan suku, agama, ras dan status sosial bukan untuk dibeda-bedakan, apalagi untuk dipertentangkan, tapi untuk dipertemukan dan di-tunggal ika-kan.

Perayaan Ta’sis Masjid al-Aqsha hadir untuk meneguhkan kembali kearifan Menara Kudus untuk kedamaian multi etnis multi religi dengan wisdom masing-masing.

Baca Juga: Malam Istimewa Menara Bertilawah Kudus Hadirkan Syeikh Mahmood Shahat

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya