Surakarta, IDN Times - Kampung Batik Laweyan Solo dulunya merupakan sentra indsutri kerajinan batik yang mulai berkembang sejak abad ke-14 saat berada di masa Kerajaan Pajang.
Kampung ini menyimpan kekayaan arsitekur Jawa antik yang mengagumkan, bekas peninggalan Kerajaan Majapahit. Hal ini terlihat dari segi bangunanannya yang spesial dan tempat tinggal penduduk yg terletak dalam pintu akbar juga menggunakan desain unik.
Namun sudah banyak rumah-rumah di kampung ini yang telah direnovasi bagian dalamnya mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern.
Akan tetapi masih terdapat tiga blok tempat tinggal berjejer seluas 24 hektar (ha) yg bangunannya masih orisinil seperti gaya zaman pertengahan.
Rumah tertua di Jawa Tengah tersebut masih orisinil menurut zaman awal dibangun, bahkan pemiliknya 99 persen masih dihuni sang generasi penerus leluhur terdahulu yang mendiami tempat tinggal tadi.