Candi Dukuh Hidden Gems di Rawa Pening, Tempat Singgah Brawijaya V
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di sebuah sudut Kabupaten Semarang Jawa Tengah, terdapat sebuah candi yang terletak di dekat Rawa Pening.
Konstruksinya berupa bangunan dilengkapi dengan kala di pintu candi dan makara di tangga menuju pintu masuk candi.
Candi ini terdapat tangga berjumlah tujuh tingkat, dengan tumpukan batu yang disusun disertai beberapa ukiran.
Baca Juga: 8 Pesona Rawa Gembongan, Tempat untuk Nyore Asyik di Temanggung
1. Candi Dukuh, Hidden Gem di sekitar Rawa Pening, Semarang
Candi Dukuh terletak di Desa Rowoboni, Banyubiru, Kabupaten Semarang kurang begitu dikenal. Padahal, bangunan batu tersebut merupakan peninggalan Prabu Brawijaya V, raja Majapahit yang terakhir.
Untuk bisa ke situs candi ini, pengunjung harus benar- benar memperhatikan papan penunjuk jalan karena ukurannya sangat kecil.
Papan penunjuk ini di pasang di depan gang masuk candi Dukuh. Jika tidak teliti bisa saja pengunjung terlewat atau bahkan salah masuk gang. Jalan menuju candi ini sangat sempit apalagi candi ini berada di tengah-tengah rumah warga dan area persawahan.
Setelah parkir, pengunjung bisa berjalan kaki menuju ke lokasi. Pengunjung harus berhati- hati karena jalannya yang sempit, licin dan sangat menanjak dan tentu saja diperlukan stamina dan tubuh yang fit untuk menuju ke situs candi ini.
2. Candi Dukuh Sempat dipugar
Editor’s picks
Di sekitar area candi induk atau candi utama, ada beberapa tumpukan batu yang tertata rapi mengelilingi candi.
Batu- batu tersebut terdapat ukiran atau relief yang susah untuk diteliti atau diketahui makna yang tersurat karena sudah terpisah-pisah.
Batu tersebut merupakan hasil dari pemugaran yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.
Candi ini pernah dipugar karena beberapa batu sudah rusak dan perlu diganti. Sehingga terlihat perbedaan warna batu di candi Dukuh.
Area candi terlihat sangat bersih ketika berkunjung saya melihat petugas kebersihan yang saat itu sedang membersihkan area candi dari daun-daun yang berguguran.
3. Pernah Menjadi Persinggahan Prabu Brawijaya V
Ciri khas umat hindu pada masa itu ketika membangun sebuah tempat persinggahan selalu dekat dengan mata air. Seperti hal nya Prabu Brawijaya V dalam perjalanannya memilih lokasi di daerah rawa untuk membangun sebuah tempat persinggahan yaitu candi Dukuh ini.
Menurut Silvasastra yaitu kitab panduan dalam membangun candi, tentu saja ada banyak makna yang ditulis melalui relief yang terletak di badan candi. seperti hal nya di candi- candi lain, di candi Dukuh ini terdapat relief berukiran hewan yang bisa saja mempunyai makna angka.
Selain relief hal menarik lainnya di candi ini yaitu adanya yoni yang terletak di dalam candi. Menurut penjaga candi, dulu di candi Dukuh ditemukan lingga dan yoni.
Namun saat ini hanya ada yoni saja karena lingga candi Dukuh ada di museum Jakarta. Lingga dan yoni sendiri merupakan lambang kesuburan bagi umat Hindu.
Candi Dukuh yang dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah, sebenarnya sangat eksotis.
Posisinya yang berada di ketinggian, membuat orang mampu melihat secara jelas pemandangan rawa- rawa di sekitarnya. Hanya saja banyak sekali orang yang tidak tahu keberadaannya
Baca Juga: 10 Penginapan Murah di Ambarawa, Lokasi Strategis di Tengah Kota
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.