Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Candi Gedong Songo, Jawa Tengah (visitjawatengah.jatengprov.go.id)
Candi Gedong Songo, Jawa Tengah (visitjawatengah.jatengprov.go.id)

Intinya sih...

  • Candi Gedong Songo adalah komplek percandian peninggalan Agama Hindu di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Jawa Tengah.

  • Sejarahnya masih misterius, dibangun pada masa dinasti Sanjaya abad ke-8 dengan karakteristik dan mitos tersendiri.

  • Fungsinya sebagai tempat pemujaan Agama Hindu dan memiliki mitos seputar perang memperebutkan Dewi Sinta dari kisah Ramayana.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Candi Gedong Songo adalah merupakan candi yang berkelompok hingga membentuk komplek percandian dan candi ini adalah peninggalan dari Agama Hindu. Lokasi Candi Gedong Songo ada di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Jawa tengah.

Untuk mengetahui seperti apa sejarah, karakteristik, hingga mitosnya, simak ulasannya di bawah ini.

Sejarah Candi Gedong Songo dibangun pada masa dinasti Sanjaya

Candi Gedong Songo (instagram.com/exploresemarang)

Candi Gedong Songo masih belum diketahui kapan dibangunnya hingga sekarang yang bahkan para arkeolog pun masih belum memecahkan misteri tersebut. Oleh sebab itu, Candi Gedong Songo masih dijadikan bahan penelitian arkeologi.

Meskipun begitu, ada beberapa pendapat yang menyatakan kalau candi ini dibangun pada masa pemerintahan dinasti Sanjaya Hindu di Jawa sekitar abad ke-8. Hal itu bisa terlihat dari segi bangunan dan coraknya, namun hal itu masih terus diperdebatkan karena belum ada bukti kuat.

Karakteristik Candi Gedong Songo memiliki banyak karakter

Candi Gedong Songo, Bandungan (IDN Times/Mela Hapsari)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Candi Gedong Songo memiliki jumlah yang cukup banyak sehingga setiap candi mempunyai karakter masing-masing. Beberapa contohnya bisa Anda simak di bawah ini.

Candi Gedong I adalah salah satu candi yang terbentuk secara utuh dibandingkan candi-candi lainnya. Karakteristik Candi Gedong I ini adalah berbentuk persegi panjang, tidak besar, tingginya mencapai 4 sampai 5 meter, terdapat pahatan relief sulur dan pahatan bunga atau padma di sekelilingnya.

Candi Gedong II tidak jauh berbeda dengan versi pertama, candi yang satu ini juga dalam keadaan utuh sehingga detail-detailnya masih bisa dikenali. Karakteristiknya antara lain memiliki tangga di depan pintu masuk, candi menghadap ke arah timur, terdapat relung atau ceruk kecil pada sebuah arca, dan terdapat candi kecil yakni Candi Perwara yang fungsinya sebagai penjaga sebuah Candi Gedong II.

Untuk Candi Gedong III ini memiliki tiga buah bangunan candi yang berukuran besar. karakteristiknya adalah 2 candi berada sedert dan menghadap Timur serta terlihat sama, adanya relung pada pintu masuk yang terdapat arca Siwa, Ganesha dan Durga yang memiliki tangan 8.

Candi Gedong IV yang merupakan candi terbesar dan dikelilingi oleh berbagai reruntuhan candi kecil bernama Candi Perwara. Karakteristik Candi Gedong IV ini adalah mirip dengan Candi Gedong II dengan batu setinggi 1 meter, menghadap ke timur, memiliki tangga pada pintu masuk, dan terdapat bilik penampil dengan relung yang berisi arca yang sudah rusak.

Fungsi Candi Gedong Songo pemujaan untuk para pemeluk Agama Hindu

Candi Gedong Songo (https://inikotasemarang.com)

Candi Gedong Songo memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan para pemeluk Agama Hindu dan konon sudah dipercaya oleh umat Hindu bahwa gunung adalah tempat para dewa atau kahyangan atau bisa juga disebut surganya para Dewa. Dengan kata lain, candi yang ada di sini adalah tempat pemujaan untuk para pemeluk Agama Hindu.

Mitos Yang Berkembang Seputar Candi Gedong Songo terkait dengan Ramayana

Candi Gedong Songo (https://visitjawatengah.jatengprov.go.id/)

Bisa dikatakan Candi Gedong Songo memiliki mitosnya tersendiri bagi masyarakat. Berdasarkan legenda di masyarakat sekitar Candi Gedong Songo adalah tempat Hanoman menimbun Dasamuka atau Rahwana saat perang memperebutkan Dewi Sinta.

Seperti pada kisah Ramayana bahwa Dasamuka menculik Dewi Sinta dari sisi Rama yang merupakan suaminya. Untuk bisa merebut kembali istrinya, terjadilah perang besar untuk memperebutkan Sinta dan peperangan tersebut terjadi pada kubu Dasamuka dengan kubu Rama dan Hanoman sebagai pemimpin pasukan kera.

Dari ulasan di atas, kita bisa melihat bahwa candi-candi yang ada di Jawa Tengah memiliki bentuk dan kisahnya tersendiri sehingga Anda bisa memetik pelajaran di dalamnya.

Editorial Team