Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Wamen Ekraf Dorong Pelaku Industri Beri Panggung buat Gen Z

IMG_20250628_171906.jpg
Wamen Ekraf Irene Umar bersa Walikota Semarang Agustina Wilujeng menonton lukisan animasiw kucing di ruang pamer galeri 3D Awancosta. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Intinya sih...
  • Wamen Ekraf akan cari lebih banyak panggungIrene menuturkan keberadaan sarana di Awancosta jadi contoh yang bagus untuk memfasilitasi kreativitas para Millennial dan Gen Z. Pengelolaan Awancosta jadi bukti bahwa sarana industri kreatif bisa internasional.
  • Awancosta gelar pameran lukisan 3D dan produk kreatifIrene dan rombongan KemenEkraf serta Walikota Semarang Agustina Wilujeng berkeliling ruang pamer produk di Awancosta, termasuk panggung musik, lorong ruang pamer lukisan 3D, dan magic corner.
  • Festival Layang-layang juga digelar di AwancostaAwancosta akan menjadi lokasi Festival Layang-layang dengan melibat

Semarang, IDN Times - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar mendorong sejumlah pelaku industri kreatif untuk memberikan ruang yang lebih banyak bagi kalangan Millennial dan Gen Z untuk menghasilkan karya-karya yang produktif. Irene menyebut anak muda yang bergelut di dunia ekonomi kreatif merupakan pejuang ekraf sehingga layak diberi tempat untuk mempromosikan produk-produknya. 

"Dari anak muda yang perlu diasah adalah mendengarkan masukan mereka. Lalu massage yang mereka sampaikan bisa sampai ke seluruh kalangan," kata Irene saat membuka acara pameran industri kreatif di Awancosta POJ City Marina, Kecamatan Semarang Barat, Sabtu (28/6/2025). 

1. Wamen Ekraf akan cari lebih banyak panggung

Wamenkraf, Irene Umar (kiri) dan Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenkraf  Yuana Rochma Astuti (kanan. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Wamenkraf, Irene Umar (kiri) dan Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenkraf  Yuana Rochma Astuti (kanan. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Irene menuturkan keberadaan sarana di Awancosta jadi contoh yang bagus untuk memfasilitasi kreativitas para Millennial dan Gen Z. Awancosta punya fasilitas bagi para pejuang ekraf untuk berkarya. 

Lebih jauh lagi, apa yang ditunjukkan pengelolaan Awancosta jadi bukti bahwa sarana industri kreatif tak melulu berkaca pada standar kabupaten/kota melainkan bisa mengacu pada tingkat internasional. 

"Ini (Awancosta) sebagai sebuah panggung bagi pejuang ekraf untuk berkarya. Ini baru 11 hari di Awancosta. Ini kualitasnya bukan lagi tingkat nasional, bukan tingkat kabupaten provinsi. Tapi juga internasional. Dari sini kita mencari lebih banyak panggung panggung di Kota Semarang akan diperlihatkan karyanya," akunya. 

2. Awancosta gelar pameran lukisan 3D dan produk kreatif

IMG_20250628_170429.jpg
Wamen Ekraf Irene Umar dan Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng berpose dengan latar lukisan 3D. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Beberapa kali Irene dan rombongan KemenEkraf dan Walikota Semarang Agustina Wilujeng berkeliling ruang pamer produk di Awancosta. Mulai menyambangi panggung musik dengan desain lighting yang unik. Kemudian masuk ke lorong ruang pamer lukisan 3D dengan ragam lukisan yang dipadupadankan dengan teknologi pencahayaan kekinian. 

"Yang disini gak cuma (jual) toys, tapi juga story telling ada teknologi juga. Ini magic corner. Dari panggungnya juga buat bersama. Ini jadi titik kumpul," timpal Walikota Semarang, Agustina Wilujeng. 

3. Festival Layang-layang juga digelar di Awancosta

IMG_20250628_165950.jpg
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng memandang tulisan di galeri lukisan 3D Awancosta. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Awancosta, katanya dalam waktu dekat juga akan jadi lokasi Festival Layang-layang dengan melibatkan peserta dari 12 negara. 

Ia mengimbau kepada Millennial dan Gen Z supaya fokus bekerja dan tetap berkarya. Ia berkomitmen menjadi sarana bagi Millennial agar tetap bisa menyalurkan ruang ekspresinya. 

"Kita akan selalu mencari titik dimana kalian bisa berekspresi. Dan lainnya dipertemukan. Seniman biasanya hanya bisa menciptakan karya. Tapi harus bisa berjualan. Nanti juga diselesaikan ke industrinya," ujar politisi PDIP itu. 

4. Awancosta bangun lingkungan inklusif dan suportif

IMG_20250628_165321_1.jpg
Wamen Ekraf Irene Umar, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng dan pengelola Awancosta memencet tombol digital untuk menandai dibukanya festival industri kreatif di Awancosta kawasan Pantai Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sebagai entitas yang lahir dari semangat kolaborasi dan pemberdayaan, Awanngroup menjadi wadah yang menghubungkan kreator lokal dengan peluang industri dalam bentuk platform, pelatihan dan kolaborasi strategis.

"Galeri ini tak hanya berfungsi sebagai ruang unjuk karya saja, namun juga sebagai  creative playground yang mempertemukan pengunjung dengan dunia di balik proses kreatif—menjadikannya sebagai model ruang alternatif yang mampu menumbuhkan industri IP lokal secara konkret," ujar Albert Dwijaya, Presiden Direktur Awanngroup Hotel dam Properti Manajemen. 

Salah satu prinsip utama pihaknya yakni membangun lingkungan inklusif dan suportif, di mana kreator dari berbagai latar belakang dan disiplin bisa bertumbuh. Mulai dari ilustrator, animator, desainer, penulis naskah, hingga kreator konten digital semuanya dipersilakan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan komunitas. 

Kolaborasi perdana bersama Redmiller Blood.Sebagai pembuka, Awann Creative Gallery menghadirkan kolaborasi istimewa bersama Redmiller Blood, seniman visual Indonesia yang telah menembus pasar global di Hongkong, Shanghai, hingga New York. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us