TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Wewaler Larangan Dalam Budaya Jawa,  Ora Ilok!

Ora ilok, jangan dilanggar ya!

contoh pakaian adat Jawa Tengah (Phinemo.com)

Orang Jawa dikenal dengan budaya unggah-ungguh-nya yang kuat. Hal tersebut tampak dengan adanya tingkatan dalam bahasa Jawa yang tujuan utamanya adalah sebagai bentuk penghormatan. Selain itu, dalam bahasa Jawa dikenal dengan adanya wewaler

Wewaler artinya nasihat yang dikemas dalam wujud larangan. Wewaler ini merupakan ungkapan lisan yang masih kita dengar dari masyarakat Jawa. 

Wewaler ini apabila dikaji dan dimaknai secara mendalam mengandung nilai kebaikan dan budi pekerti.

Tujuan dari wewaler ini sebenarnya sangat baik hanya saja dikemas dalam bentuk larangan sehingga hal ini terkesan menakut-nakuti padahal tujuannya agar nasihat tersebut lebih didengar dan diacuhkan. 

Berikut 5 wewaler ora ilok dalam bahasa Jawa,  perlu dicatat nih biar tambah wawasannya. Yuk,  langsung di-scrool ke bawah. Let's go. 

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Bahasa Ngapak, Ternyata Bahasa Aslinya Orang Jawa! 

1. Ora ilok lungguh neng nduwur bantal, mengko wudunen

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Tidak baik duduk di atas bantal,  nanti bisulan. Begitulah kira-kira arti dari wewaler ini. Ungkapan wewaler ini biasanya digunakan orang tua untuk menasihati anaknya.

Tujuan dari wewaler ini adalah untuk mengajarkan anak mengenai etika dan sopan santun agar tidak melakukan hal yang tidak baik.

Tentunya ungkapan wewaler ini serta merta menyatakan jika duduk di atas bantal akan bisulan. Hal ini hanya untuk menggambarkan bahwa tidak baik untuk menduduki bantal karena bantal digunakan untuk kepala bukan untuk pantat.

2. Ora ilok nyapu bengi-bengi

ilustrasi menyapu rumah (pexels.com/Cottonbro)

Tidak baik menyapu di malam hari. Wewaler ini merupakan nasihat agar tidak menyapu di malam hari. 

Wewaler ini sebenarnya dimaksudkan agar tidak menyapu di malam hari karena malam hari merupakan waktu bagi tubuh untuk beristirahat bukan untuk bekerja.

Selain itu,  apabila dikaitkan dengan kesehatan menyapu di malam hari akan membuat debu-debu beterbangan dan hal ini tidak baik untuk kesehatan pernapasan kita.

Oleh karenanya, tujuan dari wewaler ini sangat baik karena berupa anjuran untuk beristirahat di malam hari dan baik untuk menjaga kesehatan kita.

3. Ora ilok perawan lungguh/ngadheg ning ngarep lawang, engko dadi perawan tuwa

Pexels.com/ Gary Barnes

Mungkin kerap kita mendengar wewaler ini dari orangtua kita. Tidak baik perempuan duduk atau berdiri di depan pintu nanti jadi perawan tua. Begitulah kira-kira arti dari wewaler ini.Wewaler ini biasanya disampaikan kepada anak gadis untuk tidak duduk atau berdiri di depan pintu.

Hal ini disampaikan orangtua untuk mengajarkan etika dan sopan santun bagi para gadis. Seorang anak perempuan dalam keluarga selalu diajarkan untuk dapat beretika dan tahu sopan santun sebagai seorang perempuan.

Duduk atau berdiri di depan pintu bagi seorang perempuan dianggap tidak sopan dan tidak etis. Hal ini dikarenakan fungsi pintu yang sebagai jalur keluar masuk orang.

Apabila berdiri atau duduk di depan pintu tentunya akan mengganggu orang yang keluar masuk. Kemudian adanya ungkapan menjadi perawan tuwa di sini fungsinya agar wewaler ini lebih didengar dan digugu oleh yang dinasihati.

4. Ora ilok metu ing wayah sandi kala engko digawa wewe gombel

Pexels.com/Samuel Silitonga

Tidak baik keluar maghrib nanti dibawa wewe gombel. Wewaler ini biasanya ditujukan kepada anak kecil agar tidak keluar saat senja atau maghrib. Tujuan dari wewaler ini untuk menakut-nakuti agar anak-anak tidak keluar saat waktu maghrib.

Sandikala merupakan waktu di mana matahari terbenam. Waktu ini merupakan transisi dari kondisi terang ke gelap.

Oleh karenanya para orangtua menganjurkan ketika waktu ini agar tetap di rumah. Tentunya hal ini dengan alasan karena adanya transisi dari kondisi terang ke gelap dapat menggangu pandangan kita sehingga dikhawatirkan bisa membuat terjatuh atau hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: 8 Penggunaan Kata Depan dalam Bahasa Jawa, Sudah Tahu?

Writer

Reins Chairil

Menjadi sederhana dan menyederhana. Penyuka diksi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya