TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjir Semarang, Distribusi BBM ke SPBU Pertamina Dibikin Digitalisasi

Stok BBM, LPG, dan avtur cukup untuk beberapa hari mendatang

Seorang petugas berada di depan mobil tangki yang melakukan pengisian BBM ke mobil tangki di area pengisian otomatis (New Gantry System) Integrated. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Semarang, IDN Times - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) Jawa Bagian Tengah (JBT) menjamin distribusi dan pasokan BBM ke sejumlah SPBU saat banjir melanda Kota Semarang tidak terganggu. Adapun, selama terjadinya banjir, ada penurunan konsumsi BBM oleh masyarakat.

Baca Juga: Banjir Semarang, Gak Cuma Persoalan Pompa dan Proyek Tol Tanggul Laut

1. Akses jalan di depan TBBM Pengapon Semarang sempat terdampak banjir

Aktivitas di Terminal BBM Pertamina Dok. Serikat Pekerja Pertamina Persada IV

Senior Supervisor Communication, Relation and CSR Pertamina MOR JBT, Arya Yusa Dwicandra mengakui, saat banjir pada akhir pekan lalu operasional Terminal BBM Pengapon Semarang sempat tersendat. Pasalnya, akses jalan di depan terminal terendam banjir.

‘’Jadi banjir di depan TBBM Pengapon sempat cukup tinggi, bahkan air hampir masuk ke filling set tempat isi BBM. Namun, alhamdulillah air tidak sampai merendam lokasi pengisian tersebut, sehingga masih bisa menyalurkan BBM dan memenuhi kebutuhan masyarakat,’’ ungkapnya secara daring yang dikuti IDN Times, Selasa (9/2/2021).

Pertamina turut menjamin layanan dan fasilitas operasional dalam pendistribusian BBM, LPG, serta Avtur untuk masyarakat saat bencana banjir tetap berjalan. Selain mengoptimalkan layanan Pertamina Delivery Service (PDS), Pertamina juga menerapkan digitalisasi SPBU.

2. Pertamina menerapkan digitalisasi SPBU untuk memantau stok BBM saat banjir

Senior Supervisor Communication, Relation and CSR Pertamina MOR JBT, Arya Yusa Dwicandra menyampaikan informasi penyaluran BBM saat banjir di Semarang secara daring. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Saat ini, dari 830 SPBU di wilayah Jawa Tengah dan DIY, sebanyak 89 persen sudah terdigitalisasi dalam sistem online satu server.

‘’Melalui digitalisasi ini kami bisa memantau kondisi stok di masing-masing SPBU. Kalau dulu sebelum terdigitalisasi, SPBU baru memesan BBM jika stok habis, sehingga sering ada kabar BBM langka karena keterlambatan waktu pengantaran, kini hal itu tidak ada lagi. Sebab, kini kami bisa memantau stok, jika BBM di salah satu SPBU menipis langsung bisa kami kirim,’’ ujar Arya.

Digitalisasi SPBU sudah diterapkan saat banjir melanda Semarang belum lama ini.

"Ketika (banjir kemarin) SPBU Sultan Agung Semarang memesan BBM, sementara stok masih ada. Sedangkan SPBU Penggaron stok menipis namun belum memesan, maka yang diprioritaskan SPBU Penggaron," tambahnya.

3. Ketahanan stok BBM cukup untuk 13-15 hari lagi

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Selama bencana banjir, terjadi penurunan konsumsi BBM, LPG dan Avtur. Hal itu dimungkinan lantaran sejumlah wilayah terdampak banjir, sehingga konsumen tidak menggunakan produk tersebut.

Kendati demikian, ketahanan stok BBM masih cukup untuk 13-15 hari kedepan, LPG 3-5 hari, dan Avtur hingga 52 hari mendatang.

Baca Juga: Jateng di Rumah Saja, Beli BBM dan LPG Bisa Pakai Layanan Pesan Antar 

Berita Terkini Lainnya