TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Imbas Virus Corona, Harga Bawang Bombai di Semarang Rp25 Ribu per Buah

Pedagang takut jualan karena pasokan dari Tiongkok terhambat

IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Semarang, IDN Times - Dalam beberapa pekan terakhir harga bawang bombai di sejumlah pasar di Kota Semarang melambung. Harga komoditas tersebut dijual dengan harga Rp150 ribu sampai Rp160 ribu per kilogramnya.

1. Pasokan bawang bombai terhambat karena virus corona

ANTARA FOTO/Arnas Padda

Salah satu pedagang di Pasar Karangayu, Semarang, Royati mengaku menjual bawang bombai seharga Rp160 ribu per kilogram. Itu sudah ia lakukan dalam satu pekan terakhir ini.

"Sudah seminggu terakhir saya jual dengan harga segitu. Sebab, stok tidak ada, karena katanya pasokan dari Tiongkok terkendala sejak ada virus corona, (COVID-19),’’ tuturnya saat ditemui IDN Times, Selasa (10/3).

Kondisi tersebut memaksa pedagang menaikkan harga dari yang sebelumnya Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp160 ribu per kilogram.

‘’Harga dari distributor memang sudah mahal, jadi kita juga tidak bisa jual murah,’’ imbuh Royati. 

Baca Juga: Virus Corona, Stok Beras Aman, Tak Ada Panic Buying di Jawa Tengah

2. Konsumen memilih membeli dengan cara eceran

IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Ia menambahkan saat ini stok bawang bombai yang dimilikinya tinggal sekitar 5 kilogram. Kendati demikian, masih ada konsumen yang membeli.

"Sejak harga naik, daya beli konsumen menurun, dari yang biasa beli sekilo jadi setengah. Bahkan ada juga yang beli mengecer, cuma satu atau dua buah saja. Mereka umumnya adalah penjual kebab atau burger yang biasa pakai bawang bombay,’’ jelas Royati.

Demi melayani pembeli, mau tidak mau pedagang menjual bawang bombai secara eceran. Adapun satu buah bawang bombai mereka jual dengan harga Rp15 ribu sampai Rp25 ribu per buah. 

3. Pedagang takut menjual karena harganya yang tinggi

IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Berbeda dengan Royati, pedagang lain di Pasar Karangayu Semarang, Sarmi justru memutuskan tidak menyediakan bawang bombai untuk konsumen. Hal itu dikarenakan harga beli yang semakin tidak terjangkau.

Ia sudah tidak menjual bawang bombai sejak harganya terus merangkak naik. ‘’Begitu harganya jadi Rp60 ribu per kilogram saya tidak jual lagi meskipun barangnya ada. Sebab, sayang uangnya kalau hanya untuk buat beli bawang bombai. Mending untuk kulakan yang lain,’’ ucapnya. 

Pedagang lain di Pasar Johar Semarang, Hendy juga mengaku tidak menyediakan bawang bombai di lapaknya sejak dua minggu terakhir. Hal itu dilakukan seiring dengan kenaikan harga komoditas tersebut yang semakin gila-gilaan.

‘’Lha biasanya jual dengan harga berkisar Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram. Sekarang Rp150 ribu per kilogram. Saya jadi nggak berani kulakan, karena satu sak isi 20 kg harus ditebus dengan uang Rp2,250 juta,’’ akunya.

Baca Juga: Virus Corona, Pengunjung Klenteng Sam Poo Kong Semarang Turun Drastis

Berita Terkini Lainnya