TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terdampak Krisis Global, Muatan Truk Pelabuhan di Semarang Turun 50 Persen

Eksportir kesulitan dapatkan pembeli dari luar negeri

Ilustrasi pelabuhan. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Semarang, IDN Times - Para pengusaha truk di Kota Semarang terdampak krisis global yang dipicu oleh Perang Rusia-Ukraina. Muatan truk yang mengangkut barang-barang ekspor mengalami penurunan yang signifikan.

Baca Juga: Pengusaha Truk Jateng Was-Was Muncul Efek Domino Gegara Harga Biosolar

1. Pengusaha truk hadapi tantangan baru

Pelantikan Pengurus DPC Aptrindo Tanjung Emas Semarang 2022-2027 di Hotel Aruss Semarang. (IDN Times/Aptrindo Tanjung Emas/bt)

Ketua DPC Aptrindo Tanjung Emas Semarang, Supriyono mengatakan, saat ini para pengusaha truk sedang menghadapi sejumlah tantangan di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil. 

"PR yang paling urgent kami hadapi sekarang adalah kondisi perekonomian yang lagi menurun. Tentunya ini bagaimana kami secara bersama-sama bisa bertahan. Kami belum tahu sampai kapan kondisi perekonomian ini akan membaik," ungkapnya di sela pelantikan Pengurus DPC Aptrindo Tanjung Emas Semarang 2022-2027 di Hotel Aruss Semarang, Sabtu (19/11/2022).

Salah satu tantangan yang tengah dihadapi yang merupakan dampak dari krisis global adalah penurunan muatan barang secara signifikan. Dalam dua bulan terakhir, skala penurunan mencapai lebih dari 50 persen.

2. Eksportir kesulitan dapat pesanan

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Semarang, Selasa (24/5/2022). (dok. Pelindo)

Supriyono menuturkan, ini memicu perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai, sehingga mengakibatkan krisis energi dan pangan.

"Dari sektor pangan, misalnya suplai gandum dari Ukraina tersendat. Kemudian harga minyak yang terus meningkat sehingga menyebabkan permintaan barang dari Eropa dan Amerika menurun," ujarnya.

Kondisi tersebut mengakibatkan para pengusaha, terutama eksportir kesulitan mendapatkan pesanan dari pembeli luar negeri karena permintaan sedang menurun. Hal itu dialami oleh hampir semua bidang usaha seperti kayu olahan, garmen, furniture, dan lainnya.

Baca Juga: Tarif Tol Mau Naik, Pengusaha Truk: Jalan Pemda Masih Licin

Berita Terkini Lainnya