TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Virus Corona Meluas, Tamu Turun, Okupansi Hotel di Semarang Anjlok

Diperkirakan akan sampai April-Mei 2020

Dok. Hotel Artotel Gajahmada Semarang

Semarang, IDN Times - Penyebaran virus corona (COVID-19) memukul sektor pariwisata khususnya bisnis perhotelan di Semarang, Jawa Tengah. Sejumlah hotel mengeluhkan jumlah tamu atau okupansi yang anjlok ke level 25-30 persen, dari kondisi normal 70-80 persen.

1. Okupansi turun sejak akhir Februari 2020 hingga Maret 2020

Pegipegi

Hotel Novotel Semarang terkena imbas dari merebaknya virus corona. Marketing Communication Executive untuk Novotel Semarang dan Ibis Budget Semarang Tendean, Rosaria Indah menyebut kedua hotel dibawah naungan AccorHotels itu kena dampak dari merebaknya COVID-19.

‘’Dampak ini terasa sejak akhir Februari 2020, tapi merujuk tren awal tahun memang okupansi hotel biasanya turun. Namun, jika dibandingkan tahun sebelumnya, tren tahun ini berbeda, karena hingga bulan Maret 2020 belum ada pergerakan signifikan ke arah positif, ditambah ada virus corona,’’ katanya saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon, Selasa (17/3). 

Baca Juga: 5 Langkah Antisipatif Ganjar Meluasnya Virus Corona di Jawa Tengah

2. Kunjungan tamu hotel merosot 25-30 persen

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Hotel Artotel Semarang juga kena imbas virus corona. Marketing Communication Officer Hotel Artotel Gajahmada Semarang, Anggara Aji Kristiawan menyebut dampak dari penyebaran virus corona ini sangat terasa di bulan Maret 2020 ini.

"Tamu-tamu dari luar negeri yang sudah booking dari jauh hari tiba-tiba melakukan pembatalan. Puncaknya minggu ini, setelah ada himbauan pemerintah untuk social distancing, okupansi makin anjlok," ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Selasa (17/3).

Saat ini, okupansi hotel bintang empat di kawasan Gajahmada Semarang itu berada di bawah angka 40 persen. Adapun, dampak lain dari virus corona yaitu sejumlah agenda acara harus batal karena adanya imbauan dari pemerintah, untuk tidak berkumpul atau menghindari area keramaian.

‘’Dengan iimbauan pemerintah tersebut jelas efek dominonya ke sektor pariwisata yang mana didalamnya ada hotel dan tour travel. Ya, kami hanya bisa berharap virus corona ini segera berlalu,’’ imbuhnya.

3. Agenda meeting banyak yang ditunda dan dibatalkan

Dok. Artotel Gajahmada Semarang

Hal serupa juga dialami Hotel Pandanaran Semarang juga mengalami masalah yang sama. Selain mengalami penurunan okupansi 25-30 persen, banyak agenda acara yang akan diselenggarakan di sana harus ditunda atau dibatalkan.

Public Relation Hotel Pandanaran Semarang, Nabila Soraya mengatakan, banyak grup terutama dari kementerian dan dinas yang menunda bahkan membatalkan kegiatan mereka.

"Mereka awalnya hendak mengadakan acara dengan memesan ruang pertemuan di Hotel Pandanaran, tapi begitu banyak imbauan untuk menggelar gathering atau event serta anjuran work from home, akhirnya semua acara ditunda atau dibatalkan," ungkapnya kepada IDN Times, Selasa (17/3). 

Seiring iimbauan pemerintah itu, pada minggu ini sudah tidak ada kegiatan meeting atau gathering yang digelar di hotel berbintang 3 tersebut. Delapan ruang pertemuan dengan kapasitas 40-750 orang itu tidak ada yang memesan.

‘’Kami berharap semoga virus corona cepat berlalu, biar ekonomi juga terus berjalan,’’ akunya. 

Baca Juga: 11 Artis, Pesohor dan Pejabat yang Terinfeksi Virus Corona COVID-19

Berita Terkini Lainnya