Baru 30 persen Konsultan di Indonesia yang Terdaftar di e-Sertifikat
Konsultan diminta menghentikan praktik sewa menyewa bendera
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) tingkat Nasional mendesak kepada para konsultan di Indonesia yang tergabung dalam asosiasi profesi Persatuan Konsultan Indonesia (Perkindo) untuk segera mengurus e-Sertifikat.
Sebab dari lima ribuan konsultan yang terdaftar, baru sekitar tiga puluh persen yang terdaftar di e-Sertifikat.
Baca Juga: 10 Potret Marie Kondo, Konsultan Organisir yang Tengah Naik Daun
1. Masih sedikit yang terdaftar e-Sertifikat
Pemberlakuan e-Sertifikat untuk syarat tender akan diberlakukan pada 1 Oktober 2019. Dari 5700 konsultan di 34 provinsi di Indonesia yang tergabung dalam Perkindo, baru 1321 konsultan yang telah terdaftar dalam e-Sertifikat.
Adanya e-Sertifikat juga untuk meminimalisir adanya pemalsuan berkas maupun dokumen, yang kerap dijumpai saat proses tender.
"e-Sertifikat bukan suatu gaya-gayan, tapi suatu kebutuhan. Memang tidak murah, tapi untuk kepentingan bersama. Pemalsuan (dokumen) juga terhindarkan," kata Wakil Ketua III Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) tingkat Nasional, John Paulus Pantouw dalam sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perkindo III, di Semarang, Rabu (4/9) malam.
Baca Juga: Ini Konsultan Meikarta Dengan Vonis Suap Terberat